Simak Panduan Investasi bagi Anda sebagai Investor Muda



KONTAN.CO.ID - Anda yang tergolong generasi muda memiliki beragam akses informasi untuk memulai investasi. Anak muda cenderung lebh agresif dan berani ambil risiko dalam berinvestasi. Meski demikian bukan berarti Anda lantas memilih macam-macam investasi tanpa memperhitungkan faktor risiko

Menurut Sherly Sintia CFP. Assistant Consultant di ZAP Finance para investor muda perlu menyusun strategi investasi yang tangguh dan tahan krisis untuk menghadapi fluktuasi pasar yang ekstrem, gejolak geopolitik dan krisis ekonomi dengan cara sebagai berikut:

  • Mengindentifikasi dan meminimalisir risiko investasi
  • Menjaga diversifikasi portofolio untuk meningkatkan potensi imbal hasil
  • Khusus investasi saham, bisa melakukan analisis fundamental terlebih dahulu
Baca Juga: Ini Cara Beli Emas Antam secara Online dan Offline bagi Pemula


Para milenial dan Gen Z yang ingin memulai perjalanan mereka di dunia investasi bisa melakukan langkah awal dengan mulai membandingkan risiko antar instrument investasi yang sesuai dengan kemampuan finansial.

Dengan berinvestasi membuka peluang bagi milenial dan Gen Z untuk menambah nilai serta jumlah aset yang dimiliki. Tak perlu khawatir, instrument investasi kini hadir dengan makin beragam, banyaknya pilihan investasi bisa membuat para investor muda yang merasa belum familier dengan produk tersebut menjadi ragu-ragu untuk memulai investasi. Kendala ini bisa diatasi dengan fokus belajar produk investasi dan memantapkan hati untuk berani memulai.

Saat ini membeli produk investasi semakin mudah. Ada beberapa pilihan platform online yang memudahkan dalam berinvestasi secara online. Modal dana awal dalam berinvestasi pun bisa dimulai dengan puluhan ribu rupiah. Selain belajar dengan mengulik platform online, ada pula manajer investasi yang bisa membantu mengelola aset investasi.

Baca Juga: Ini 5 Cara Cek Mutasi Rekening BCA lewat MyBCA hingga KlikBCA

Sebagai investor muda maka perlu menerapkan strategi alokasi dari uang bulanan yang dimiliki agar tetap bisa menyisihkan uang untuk berinvestasi dengan cara sebagai berikut:

  • Budgeting uang dengan membagi 3 rekening digital: Living (biaya hidup) 70%, Saving (Tabungan) 20% dan Plating (gaya hidup) 10%.
  • Memastikan adanya dana darurat
  • Gunakan sistem auto debit untuk menabung dan investasi dan jadikan ini menjadi kebiasaan rutin.
Perlu dipahami bagi investor muda bahwa ada sektor-sektor tertentu yang menjanjikan untuk investasi. Hal ini diketahui dengan mempertimbangkan hal berikut:

  • Perhatikan fundamental saham
  • Perhatikan situasi ekonomi terkini
Baca Juga: 5 Penyebab Saldo BRI Berkurang dan Panduan Cek Mutasi lewat ATM hingga BRImo

Berdasarkan data KSEI per Maret 2022, saham-saham di sektor keuangan merupakan saham yang paling diminati oleh investor muda dan disusul sektor manufaktur.

Sektor industri berikutnya yang menjadi incaran para investor muda adalah saham-saham consumer goods, baik cyclicals (barang konsumen primer) maupun non-cyclicals (barang konsumen non primer) dan basic materials.

Baca Juga: Gen Milenial & Gen Z Wajib Baca, Ini Rahasia Kaya Raya Warren Buffett

Tak jarang banyak investor muda terjebak dalam FOMO (Fear of Missing Out) dan mengikuti tren tanpa analisis. Karena itu investor muda perlu mengukur toleransi risiko diri sehingga dapat memili investasi yang sesuai dan tidak mudah terjebak dalam perilaku yang terkait dengan psikologi pasar.

Cara mengukur toleransi risiko: 1.Jangka waktu dan usia Setiap investor memiliki jangka waktu yang berbeda berdasarkan rencana investasinya masing-masing. Secara umum, lebih banyak risiko dapat diambil jika ada lebih banyak waktu karena tren investasi menunjukkan kenaikan dalam jangka panjang, namun kerugian dalam jangka pendek. Contoh, tujuan keuangan yang ingin dicapai 1 tahun bisa gunakan reksadana pasar uang, sedangkan tujuan keuangan yang ingin dicapai 10 tahun lagi, bisa gunakan reksadana saham hingga saham.

2.Sumber dana yang dimiliki Semakin besar sumber dana yang dimiliki dan stabil, semakin besar pula keberanian untuk mengambil risiko. Contoh. investor yang memiliki modal investasi Rp 1 miliar bila mengalami kerugian Rp 1 juta, tidak begitu berpengaruh. Sedangkan investor yang memiliki modal investasi Rp 5 juta bila mengalami kerugian Rp 1 juta akan sangat berpengaruh.

3.Tingkat kenyamanan investor Setiap investor mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Beberapa investor suka mengambil risiko agar dapat untung lebih besar dan ada juga investor yang menghindari risiko.

Contoh, si A tidak ingin modalnya turun, sehingga hanya berani di Tabungan atau reksadana pasar uang saja, si B hanya kenal dengan investasi emas dan tidak berani ambil risiko yang lebih tinggi. Sedangkan si C sangat berani ambil risiko sehingga investasi di saham.

Baca Juga: Yuk Atur Strategi Portofolio Investasi Anda Sesuai Tujuan Finansial

Setelah mengetahui beberapa strategi di atas, maka investor muda bisa mengikuti panduan berikut dalam memulai investasi: 1.Paham konsep dan risiko investasi 2.Miliki tujuan keuangan yang jelas (jangka pendek, menengah dan panjang) 3.Tentukan instrumen investasi Berdasarkan pengelompokan risiko jangka waktu maka dibagi 3: Tujuan keuangan jangka pendek (< 3 tahun) Tujuan keuangan jangka menengah (3-5 tahun) Tujuan keuangan jangka panjang ( > 5 tahun) 4. Buka rekening investasi Saat membuka rekening investasi biasanya memerlukan data pendukung yakni kartu identias pribadi (KTP/SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nomor rekening bank, pengisian formulir initial investment dan syarat lain di lembaga keuangan terkait. 5. Jalankan investasi secara disiplin Anda bisa menambah investasi secara berkala sesuai kemampuan keuangan. Tak kalah penting adalah lakukan evaluasi berkala investasi yang Anda miliki, misal setiap 6 bulan sekali. Atur portofolio investasi agar semakin mendekatkan pada tujuan keuangan yang hendak dicapai.

Semoga panduan investasi bagi investor muda ini menjadikan Anda berani memulai berinvestasi di usia muda dan Anda pun memiliki rentang waktu yang lebih lebar dalam mencapai tujuan keuangan Anda. Selamat berinvestasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti