Simak Pengelolaan Aset Investasi Dapen BUMN yang Selanjutnya Akan Dikelola IFG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelolaan aset investasi dana pensiun (dapen) dari perusahaan pelat merah menjadi sorotan menyusul rencana Kementerian BUMN untuk mengintegrasikan pengelolaannya yang rencananya dilakukan di bawah IFG.

Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) mencatat kontribusi aset investasi dapen BUMN terhadap keseluruhan total industri ada sekitar 60%. Jika data OJK per Maret 2022 mencatat total investasi industri dapen senilai Rp 321,45 triliun, berarti aset investasi dapen BUMN sekitar Rp 192,87 triliun.

“Jumlahnya itu hanya sekitar 21%, tapi kalau asetnya dapen BUMN ini mencapai sekitar 60%,” ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Moeljadi kepada KONTAN, Kamis (2/6).


Dengan aset kelolaan yang cukup mendominasi tersebut, pilihan portofolio dari dapen-dapen BUMN ini pun bermacam-macam. Ambil contoh, Dapen BNI yang lebih banyak mengalokasikannya pada aset inti seperti obligasi dan penempatan pada bank sekitar 55% dengan total dana kelolaan per akhir 2021 sekitar Rp 7 triliun.

Baca Juga: Kantongi Izin OJK, IFG Bakal Kucurkan Dana ke IFG Life Senilai Rp 6,7 Triliun

Pengurus Bidang Investasi Dapen BNI Bedie Roesnadi menambahkan, pilihannya untuk menempatkan pada instrumen seperti surat berharga karena dinilai memiliki risiko relatif lebih rendah dengan return yang lebih stabil.

Return yang diperoleh dari pengelolaan aset berkisar antara 6,5%  hingga 7,5%,” ujarnya.

Sementara itu, Dapen Perkebunan (Dapenbun) yang per Maret 2022 memiliki dana kelolaan mencapai Rp 7,22 triliun paling besar ada penempatan di saham. Hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan nilai pada investasi saham.

“Selanjutnya pada SBN, Obligasi, dan Reksa Dana yang disebabkan karena adanya reprofiling ke investasi portofolio berbasis pendapatan tetap,” ujar Direktur Investasi Dapenbun Indra Figrachanda

Indra pun bilang, saat ini pihaknya menerapkan strategi konservatif yang moderat. Artinya, ia melakukan penempatan investasi ke aset investasi yang likuid, serta realisasi pada aset-aset yang memiliki gain.

“Target return Dapenbun untuk tahun 2022 sebesar 6,59%,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari