Simak penjelasan BI terkait penguatan rupiah



JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menilai, membaiknya fundamental ekonomi Indonesia belakangan ini mulai berdampak positif bagi nilai tukar rupiah.

Agus mengungkapkan, secara rata-rata, nilai tukar rupiah pada Januari 2014 tercatat Rp 12.075 per dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar mata uang Garuda itu melemah 0,7% lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan rata-rata rupiah pada Desember 2013 yang sebesar 3,74%.

Di Januari 2014, nilai tukar rupiah itu ditutup pada level Rp 12.210 per dolar AS, melemah 0,33% jika dibandingkan dengan Desember 2013, atau lebih kecil dari pelemahan pada Desember 2013 yang sebesar 1,71%.


"Dengan perkembangan ini, maka indeks nilai tukar rupiah riil efektif atau real effective exchange rate (REER) dengan tahun dasar 2006, tercatat 94,2%. Sehingga tingkat daya saing harga ekspor Indonesia relatif tinggi," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Kamis (13/2).

Lebih lanjut Agus bilang, kedepannya bank sentral Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.

"Penggunaan rupiah untuk transaksi di dalam negeri sesuai dengan Undang-Undang Mata Uang dan perluasan instrumen lindung nilai dalam transaksi valas terus didorong," jelasnya.

Di pasar spot hari ini, kamis (13/2), rupiah menunjukkan kebolehan dan berhasil menguat 0,89% menjadi Rp 11.980 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia turun 0,34% menjadi Rp 12.073.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri