KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia sempat menikmati berkah dari kenaikan harga minyak dunia beberapa waktu lalu yang sempat tembus US$ 100 per barrel. Pada kala itu diharapkan seiring naiknya harga minyak mentah, investasi di hulu minyak menjadi ramai. Namun kenyataannya, investasi di sektor hulu tetap stagnan. Sekretaris SKK Migas, Taslim Z. Yunus memaparkan, investasi di energi fosil akan berkurang seiring dengan tren dunia saat ini yang mengurangi energi fosil dan beralih ke energi transisi. Bahkan ada negara-negara yang secara frontal tidak akan mendanai investasi energi fosil. Seperti diketahui, pasca-pandemi kebutuhan energi dunia mulai meningkat. Situasi geopolitik Rusia dan Ukrania menyebabkan pasokan minyak Rusia berkurang sehingga harga minyak dunia naik.
Simak Penjelasan SKK Migas Soal Investasi Upstream yang Masih Stagnan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia sempat menikmati berkah dari kenaikan harga minyak dunia beberapa waktu lalu yang sempat tembus US$ 100 per barrel. Pada kala itu diharapkan seiring naiknya harga minyak mentah, investasi di hulu minyak menjadi ramai. Namun kenyataannya, investasi di sektor hulu tetap stagnan. Sekretaris SKK Migas, Taslim Z. Yunus memaparkan, investasi di energi fosil akan berkurang seiring dengan tren dunia saat ini yang mengurangi energi fosil dan beralih ke energi transisi. Bahkan ada negara-negara yang secara frontal tidak akan mendanai investasi energi fosil. Seperti diketahui, pasca-pandemi kebutuhan energi dunia mulai meningkat. Situasi geopolitik Rusia dan Ukrania menyebabkan pasokan minyak Rusia berkurang sehingga harga minyak dunia naik.