KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten multifinance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) cetak pembiayaan baru senilai Rp 21,9 triliun hingga kuartal III-2022. Itu berarti ada pertumbuhan sebesar 21% secara tahunan dalam sembilan bulan pertama tahun 2022. Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila bilang pertumbuhan ini sejalan dengan industri otomotif yang juga mencatatkan pertumbuhan penjualan ritel mobil baru domestik sebesar 22% dari 600 ribu unit menjadi 732 ribu unit. Sementara penjualan ritel motor baru domestik meningkat 2% menjadi 3,8 juta unit. “Adira mencatat pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat 37% dan 2% secara tahunan,” ujar Made dalam konferensi pers, Rabu (2/11).
Made bilang pertumbuhan tersebut juga masih ditopang oleh harga komoditas yang tinggi, mengingat Indonesia merupakan salah satu eksportir terbesar di komoditas seperti batubara dan kelapa sawit.
Baca Juga: Adira Finance Kantongi Peringkat idAAA untuk Obligasi dan Sukuknya Oleh karenanya, kenaikan harga komoditas tersebut turut berdampak pada daya beli masyarakat yang naik terutama di daerah-daerah yang merupakan penghasil komoditas terkuat. Itu berarti daerah-daerah di luar jawa. “Meskipun sekarang masih imbang antara luar jawa dan jawa, tapi untuk luar jawa itu peningkatannya lebih cepat,” ujar Made. Made juga bilang bahwa saat ini pihaknya juga mulai memperluas pembiayaan produk pembiayaan mobil untuk segmen kelas menengah atas. Tujuannya, untuk memperluas pangsa pasar yang dimiliki. Sementara itu, pembiayaan baru yang meningkat juga ikut dipengaruhi oleh perluasan segmen produk yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki kode emiten
ADMF. Dimana, sektor otomotif memang sedang tertekan karena ada kelangkaan produk. “Nasabah kami juga butuh pendanaan lain, makanya kami juga memperbesar bisnis
multipurpose loan kami,” ujar Made.
Sebagai informasi, kontribusi terbesar Adira Finance saat ini masih dari pembiayaan roda empat yang sekitar 54% atau sama dari tahun lalu. Dilanjutkan kendaraan roda dua yang sedikit turun di 34% dari tahun lalu sebesar 37%. Terakhir, pembiayaan
multipurpose loan atau kerap dikenal dengan pembiayaan multiguna dana tunai berkontribusi sekitar 11% dan sisanya pembiayaan untuk produk durables. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari