JAKARTA. Posisi mata uang Garuda di pasar spot pagi ini (4/9) tak banyak mencatatkan perubahan dari posisi kemarin. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10,51 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada di level 11.765 per dollar. Sebagai perbandingan, kemarin, rupiah ditutup pada posisi 11.764 per dollar AS. Sementara itu, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) tampak menguat. Data di situs Bank Indonesia menunjukkan, nilai tukar rupiah berada di posisi 11.760 per dollar AS atau menguat 0,17% dari posisi kemarin di level 11.781 per dollar AS. Sementara itu, analis memperkirakan rupiah masih akan melemah pada transaksi perdagangan hari ini. Sekretaris Umum Forum Komunikasi CSA (FK – CSA) Reza Priyambada mengatakan pelemahan rupiah terjadi lantaran masih positifnya laju nilai tukar dollar AS. Meski sejumlah mata uang asing seperti euro dan dollar Australia menguat, namun hal itu belum dapat mengimbangi laju dollar AS. "Dollar AS masih melanjutkan apresiasinya seiring membaiknya data-data makroekonomi," kata Reza, Jakarta.
Simak pergerakan rupiah pagi ini
JAKARTA. Posisi mata uang Garuda di pasar spot pagi ini (4/9) tak banyak mencatatkan perubahan dari posisi kemarin. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10,51 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada di level 11.765 per dollar. Sebagai perbandingan, kemarin, rupiah ditutup pada posisi 11.764 per dollar AS. Sementara itu, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) tampak menguat. Data di situs Bank Indonesia menunjukkan, nilai tukar rupiah berada di posisi 11.760 per dollar AS atau menguat 0,17% dari posisi kemarin di level 11.781 per dollar AS. Sementara itu, analis memperkirakan rupiah masih akan melemah pada transaksi perdagangan hari ini. Sekretaris Umum Forum Komunikasi CSA (FK – CSA) Reza Priyambada mengatakan pelemahan rupiah terjadi lantaran masih positifnya laju nilai tukar dollar AS. Meski sejumlah mata uang asing seperti euro dan dollar Australia menguat, namun hal itu belum dapat mengimbangi laju dollar AS. "Dollar AS masih melanjutkan apresiasinya seiring membaiknya data-data makroekonomi," kata Reza, Jakarta.