KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para produsen minyak goreng cukup diuntungkan dengan adanya tren kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) selaku bahan baku pembuatan produk tersebut. Lantas, bagaimana persaingan bisnis minyak goreng pada saat ini? Berdasarkan berita sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut saat ini pasar minyak goreng di Indonesia terkonsentrasi pada empat perusahaan besar saja dengan pangsa pasar mencapai 46,5%. Sayangnya, KPPU tidak menyebut secara rinci nama-nama perusahaan besar tersebut. Dalam catatan Kontan, terdapat beberapa perusahaan besar yang produk minyak gorengnya cukup familiar di pasar. Di antaranya, ada Grup Wilmar yang memiliki produk minyak goreng merek Sania, Siip, Sovia, Mahkota, Ol’eis, Bukit Zaitun, Goldie, Fortune, dan Camilla.
Simak Persaingan Bisnis Minyak Goreng di Tengah Tingginya Harga CPO Global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para produsen minyak goreng cukup diuntungkan dengan adanya tren kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) selaku bahan baku pembuatan produk tersebut. Lantas, bagaimana persaingan bisnis minyak goreng pada saat ini? Berdasarkan berita sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut saat ini pasar minyak goreng di Indonesia terkonsentrasi pada empat perusahaan besar saja dengan pangsa pasar mencapai 46,5%. Sayangnya, KPPU tidak menyebut secara rinci nama-nama perusahaan besar tersebut. Dalam catatan Kontan, terdapat beberapa perusahaan besar yang produk minyak gorengnya cukup familiar di pasar. Di antaranya, ada Grup Wilmar yang memiliki produk minyak goreng merek Sania, Siip, Sovia, Mahkota, Ol’eis, Bukit Zaitun, Goldie, Fortune, dan Camilla.