KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) dan China akan menandatangani pakta perdagangan fase satu di awal Januari. Kesepakatan ini melibatkan persetujuan China untuk membeli US$ 200 miliar tambahan barang dan jasa dari AS dalam dua tahun ke depan. Perwakilan dagang AS (USTR) Robert Lighthizer mengatakan bahwa pakta ini merupakan langkah maju yang sangat-sangat penting untuk menyeimbangkan hubungan dagang AS-China. "Pakta juga termasuk perubahan struktural sebagai tambahan komitmen penambahan pembelian barang dan jasa AS oleh China di sektor manufaktur, energi, pertanian, dan jasa," kata Lighthizer seperti dikutip Reuters. Baca Juga: Wall Street naik tipis ke rekor baru di akhir pekan ini
- China akan menambah impor US$ 200 miliar barang dan jasa AS dalam dua tahun ke depan, terutama di sektor manufaktur, energi, pertanian, dan jasa.
- China akan menambah pembelian produk pertanian AS sebesar US$ 32 miliar, dalam dua tahun. China menargetkan tambahan lagi pembelian produk pertanian US$ 5 miliar per tahun. Pada 2017 sebelum pecah perang dagang, China mengimpor US$ 24 miliar produk pertanian dari AS.
- AS akan mengurangi tarif impor sejumlah barang dari China. Pengurangan tarif ini akan berlaku 30 hari setelah penandatanganan kesepakatan bulan depan.
- AS pun menunda penerapan tarif impor baru atas US$ 160 miliar produk yang mulanya akan diberlakukan besok.
- Kesepakatan termasuk perubahan struktural China, termasuk komitmen untuk mengakhiri tekanan transfer teknologi perusahaan AS dan perlindungan hak kekayaan intelektual.
- China juga akan mengatasi masalah rahasia dagang, paten, perlindungan merek dagang, pembajakan, dan barang palsu yang selama ini menjadi kekhawatiran.
- Transparansi mata uang dan komitmen China untuk tidak mendevaluasi mata uang.
- Ada target spesifik untuk pembelian produk yang spesifik. Tapi ini tidak akan diumumkan untuk menghindari distorsi pasar.
- AS tidak akan menetapkan tambahan tarif terhadap China selain potensi perubahan yang terjadi akibat kesepakatan kedua pihak.