JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih memiliki tenaga untuk menguat setelah hari ini, Rabu (10/6) ditutup bangkit menguat 0,69% dari masa-masa kelam di tahun ini ke level 4.933, 55. Lanjar Nafi Taulat, analis Reliance Securities mengatakan penguatan IHSG seiring dengan pergerakan bursa Asia yang sebagian besar mengalami rebound terutama dari emerging market. Dia menilai penguatan IHSG disebabkan oleh data penjualan lebih tinggi dari ekspektasi. “ Data penjualan ritel ini memang telat. Ekspektasi analis tadinya negatif ternyata hasilnya meningkat,” ungkap Lanjar.
Lanjar menambahkan, data penjualan ritel tersebut dikonfirmasi oleh penguatan saham-saham consumer. Penguatan IHSG kemarin dipimpin oleh saham-saham consumer dan trading. Meskipun menguat, IHSG masih sentimen capital outflow masih membayangi pasar yang ditandai dengan adanya net sell asing mencapai Rp 500 miliar. Lanjar memperkirakan hari sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG hanya dari eksternal yakni sentimen data tingkat pinjaman baru di China dan Penjualan industrinya diperkirakan positif. “Ini akan menekan pelemahan bursa Asia,” ujar Lanjar. Secara teknikal, kata Lanjar, pergerakan IHSG juga cukup bagus yang ditandai dengan indikator stochastic dan Relative strength Indeks (RSI) bergerak menguat dari area oversold. Itu menunjukkan adanya potensi penguatan. Hanya saja, histogram MACD mengalami perlambatan.