KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 47,96 poin atau 0,72% ke level 6.701,31 pada akhir perdagangan Jumat (7/1).

Lingga Pratiwi Analis Binaartha Sekuritas memperkirakan, pada perdagangan Senin (10/1) investor masih mencermati pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif ke depannya.

"Yang sebelumnya, The Fed mendiskusikan untuk mengurangi neraca dengan cara lain, yaitu mengindikasikan kebijakan moneter yang super ketat. Semua anggota The Fed setuju untuk melakukan balance sheet run-off di titik tertentu, setelah kenaikan suku bunga acuan," kata Lingga, Jumat (7/1).

Baca Juga: Ini Pilihan Saham yang Bisa Dicermati, IHSG Diprediksi Menguat Senin (8/1)

Lingga memprediksi IHSG akan bergerak mixed kecenderungan melemah ke level 6.624-6.780 pada perdagangan Senin (10/1). Menurutnya, selain masih dibayangi oleh kekhawatiran akan The Fed yang akan agresif menaikkan suku bunga, pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh sentimen domestik.

Misalnya saja Bank Indonesia yang merilis posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2021 tercatat sebesar US$ 144,90 miliar. Angka ini tetap tinggi meski menurun dibandingkan akhir November 2021 sebesar US$ 145,9 miliar.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," imbuhnya.

Baca Juga: Ini Pilihan Saham yang Bisa Dicermati, IHSG Diprediksi Menguat Senin (8/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat