KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) turun 0,38% atau 26,91 poin ke level 6.792,76 pada penutupan perdagangan Kamis (6/4). Selama sepekan IHSG melemah 0,24%. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyebut, pelemahan IHSG selama sepekan ini masih sejalan dengan analisa teknikal bahwa selama IHSG belum mampu tembus 6.868 sebagai
resistance, maka selanjutnya akan cenderung
downtrend. Terlebih bila IHSG menembus
support 6.781. Di sisi lain, pelemahan IHSG ini sejalan dengan pergerakan bursa global. Investor masih cenderung mengamati perkembangan ekonomi AS dan kebijakan moneter The Fed yang masih
hawkish di tengah sentimen krisis likuiditas perbankan AS dan Eropa.
Kemudian, sentimen lain datang dari komoditas dunia seperti pelemahan harga batubara dua hari belakangan ini dan adanya pemangkasan produksi minyak dari OPEC yang membuat naiknya harga minyak. Selain itu, ada sentimen positif penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,39% Hari Ini (6/4), Net Buy Asing Mencapai Rp 646 Miliar Herditya memperkirakan, sentimen-sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan depan. “Ditambah dengan menjelang libur panjang Idul Fitri yang akan berpengaruh ke nilai transaksi IHSG yang akan cenderung menurun,” tambah dia. Di sisi lain, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya melihat, bursa saham global juga cenderung terkoreksi karena kekhawatiran resesi global meningkat. Data ekonomi yang dirilis seperti penambahan pekerjaan swasta AS periode bulan Maret tercatat di bawah estimasi dan juga lebih rendah dari pencapaian bulan sebelumnya. Dari sektor jasa, Indeks PMI Service bulan Maret anjlok ke level 51,2 dari 55,1 pada bulan sebelumnya. Nilai tersebut berada di bawah estimasi yaitu 54,3. “Hal ini menjadi tanda bahwa pasar tenaga kerja dan sektor jasa AS telah melambat seiring permintaan konsumen yang surut dan bunga pinjaman yang meningkat signifikan,” kata Cheril.
Baca Juga: Melemah, Harga Saham BELI & GOTO Kompak di Perdagangan Bursa Kamis (6/4) Cheril mencermati data-data ini menjadi sentimen negatif yang membuat pelaku pasar
risk off. Dengan itu Cheril memprediksi IHSG pada Senin (10/4) akan berpotensi melanjutkan pelemahan dan diperkirakan bergerak dalam kisaran sempit di level 6.740-6.800. Senada dengan Herditya dan Cheril, Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta memaparkan pelemahan IHSG pada pekan ini dipengaruhi beberapa sentimen global dan domestik. Nafan melihat para investor betul-betul mencermati langkah OPEC yang akan menerapkan pemangkasan produksi minyak. Hal tersebut membuat adanya sentimen kenaikan harga komoditas minyak yang menumbuhkan persepsi adanya kenaikan inflasi terutama di AS. “Dengan adanya kekhawatiran akan naiknya inflasi, para pelaku pasar juga khawatir akan naiknya probabilitas resesi,” kata Nafan.
Baca Juga: IHSG Turun 0,39% ke 6.792 di Perdagangan Terakhir Pekan Ini, Kamis (6/4) Kenaikan peluang resesi ini juga dilihat dari data PMI Service yang berada di bawah ekspektasi. Sementara sentimen dari domestik, pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh masa Idul Fitri yang membuat penurunan nilai transaksi. Namun, Nafan mencermati perekonomian riil Indonesia masih kuat ditambah dengan adanya cadangan devisa yang masih kuat dan stabil sehingga diharapkan bisa membuat market relatif
resilience. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat