Simak prediksi nilai tukar rupiah pada Kamis besok



JAKARTA. Rupiah ditutup menguat pada perdagangan Rabu (15/4). Di pasar spot, rupiah menguat 0,61% dibanding hari sebelumnya menjadi 12.905 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menguat 3 poin menjadi 12.976. Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan rupiah merupakan berkah dari surplusnya neraca perdagangan Indonesia bulan Maret sebesar US$ 1,3 miliar. Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi surplus sebesar US$ 0,62 miliar. Selain itu penguatan rupiah juga didukung oleh faktor eksternal yakni perlambatan data ekonomi AS. Untuk diketahui, data penjualan ritel AS bulan Maret hanya tumbuh 0,9%. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi 1,1%. Demikian halnya dengan data indeks harga produsen (PPI) bulan Maret yang dibukukan 0,2%. Angka ini juga lebih rendah dibanding estimasi sebesar 0,3%. “Data ini dikhawatirkan mensinyalkan melambatnya aktivitas ekonomi AS pada kuartal II-2015. Kondisi ini dapat menggeser ekspektasi kenaikan suku bunga menjadi lebih lambat dari perkiraan sebelumnya,” jelas Christian. Christian menduga pergerakan rupiah pada Kamis (16/4) masih berpeluang menguat. Sebab, data produksi industri AS bulan Maret diperkirakan minus 0,3%. Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,1%. Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury Bank BNI berpendapat lain. Menurutnya, rupiah tidak akan mampu melanjutkan penguatannya pada Kamis (16/4). Walaupun memang koreksi tersebut diduga akan terbatas. Hal ini karena berkaca pada index USD yang masih terus menguat. Apalagi jika rilis data Empire State Manufacturing Index AS bulan April 2015 naik sesuai prediksi menjadi 7,2% dari sebelumnya 6,9%. “Jika rilis data AS bagus, index USD akan kembali melambung dan menjadi tekanan bagi rupiah,” kata Trian. Trian menduga rupiah Kamis (16/4) akan bergulir di kisaran Rp 12.890 – Rp 12.950. Sementara Christian memprediksi rupiah akan cenderung menguat di kisaran 12.860-12.970 per dollar AS.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa