KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada tahun 2023 akan tetap dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Pelaku pasar mewaspadai beberapa risiko yang masih berlanjut, seperti perlambatan ekonomi global dan rencana kenaikan lanjutan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS). Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, kedua hal tersebut berpotensi mempengaruhi risk appetite investor. Kebijakan bernada hawkish bank sentral AS The Fed sejalan dengan ekspektasi inflasi dan inflasi inti AS yang diprediksi berlanjut. "Investor akan cenderung menempatkan dananya ke safe haven assets seperti USD untuk mengantisipasi volatilitas pasar yang dapat meningkat sewaktu-waktu," kata Reny saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (1/1).
Selain itu, perkembangan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 yang diwarnai normalisasi kebijakan global mempengaruhi pergerakan investasi asing di pasar keuangan. Begitu pula konflik geopolitik yang berlanjut di sejumlah negara turut berperan menentukan pergerakan arus modal. Baca Juga: Perekonomian Tahun Ini Diramal Lebih Menantang, Investasi Apa yang Bisa Dilirik? Akan tetapi, di tengah risiko global yang masih tinggi, stabilitas eksternal Indonesia diperkirakan bakal tetap terjaga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diprediksi tetap kuat di sekitar 5%. Hal ini didukung oleh membaiknya konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Dari sisi inflasi, Indeks Harga Konsumen (IHK) diproyeksikan menurun dan kembali ke dalam sasaran 3,0 ± 1% pada 2023 dan 2,5 ± 1% pada 2024. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akan tetap melanjutkan berbagai stimulus kebijakan dalam untuk mendorong ekonomi dan menjaga stabilitas pasar. Bauran kebjakan BI akan terus diarahkan untuk memperkuat ketahanan, pemulihan, dan kebangkitan perekonomian Indonesia di tengah kondisi ekonomi global yang akan melambat dan diliputi ketidakpastian. "Fundamental ekonomi yang terjaga diharapkan dapat meningkatkan kembali kepercayaan investor untuk berinvestasi di pasar domestik," ucap Reny.