Simak prediksi rupiah pada perdagangan Senin (8/2) dari Valbury Asia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data non farm payroll Amerika Serikat (AS) yang dirilis belum cukup baik, berpotensi untuk menekan indeks dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan. Harapannya, kondisi tersebut bisa membawa rupiah untuk kembali mendekati level support atau menguat di awal pekan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (5/2) rupiah berhasil ditutup koreksi 0,11% ke level Rp 14.030 per dollar AS, sedangkan dalam sepekan tercatat moderat dari catatan pekan lalu Jumat (29/1).

Sedangkan data kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR) mencatatkan penguatan 0,15% ke level Rp 14.062 per dollar AS dalam sepekan.


Baca Juga: Rupiah pekan depan diprediksi masih stabil

Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengungkapkan, sentimen eksternal terkait  data ekonomi AS terkait non farm payroll (NFP) cenderung masih negatif.

Untungnya, di saat bersamaan angka pengangguran AS mencatatkan angka positif. Di samping itu, pada penutupan pekan lalu, indeks dollar AS cenderung koreksi, disertai dengan penguatan harga emas dan kurs lainnya seperti euro dan poundsterling.

"Ini akan berdampak di perdagangan Senin (8/2), dimana market akan melihat seberapa jauh dampak data NFP Negeri Paman Sam," kata Nanang kepada Kontan.co.id, Minggu (8/2).

Untuk perdagangan Senin (8/2), rupiah bakal menguji level support Rp 14.010  per dollar AS dan Rp 14.005. Sedangkan untuk level resistance berada di rentang Rp 14.035 per dollar AS hingga Rp 14.055 per dollar AS. Dengan rentang harga sepekan Rp 13.980 per dollar AS hingga Rp 14.050 per dollar AS.

Editor: Yudho Winarto