Simak prediksi rupiah untuk Jumat besok



JAKARTA. Rupiah ditutup melemah pada perdagangan Rabu (18/2). Di pasar spot, rupiah melemah 0,78% dibanding hari sebelumnya terhadap dollar AS menjadi 12.862. Rupiah di kurs tengah dollar AS Bank Indonesia (BI) juga melemah 0,36% menjadi 12.804.

Analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk, Reny Eka Putri mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan oleh pemangkasan BI rate. Seperti diketahui, pada Selasa (17/2), rapat Dewan Gubernur BI memutuskan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 7,5%. Kondisi ini berdampak pada pelemahan mata uang Garuda di tengah rencana Bank Sentral AS (The Federal Reserve) yang akan menaikkan suku bunga. “Penurunan BI rate ini terjadi di luar ekspektasi pasar, sehingga terjadi gejolak di pasar,” ujar Reny.

Reny bilang, penurunan BI rate ini dikhawatirkan akan ikut menggerus bunga deposito. Hal ini tentunya berdampak negatif bagi pasar.


Pada Jumat besok, Reny memprediksi rupiah masih akan tertekan. Dari faktor eksternal, buntunya solusi atas tambahan dana talangan (bailout) Yunani mengakibatkan pelaku pasar tetap memegang safe haven currency (mata uang aman), yakni dollar AS. Sementara dari faktor domestik, situasi politik yang belum kondusif kian melukai kinerja rupiah.

Pendapat berbeda disampaikan Faisyal, Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures. Menurutnya, rupiah hari ini akan menguat. Sebab, hasil rapat notulen FOMC pada Kamis (19/2) dini hari bernada dovish.

Petinggi Bank Sentral AS (The Fed) berpendapat bahwa kenaikan suku bunga yang terlalu cepat dapat menghambat pemulihan ekonomi AS. Selain itu, memburuknya sejumlah perekonomian di luar negeri dapat menimbulkan risiko terhadap outlook perekonomian AS.

“Pernyataan yang bernada kehati-hatian mensinyalkan kemungkinan kenaikan suku bunga tidak akan dilakukan dalam waktu dekat," imbuh Faisyal.

Pada Jumat besok, Faisyal memprediksi rupiah akan diperdagangkan dalam kisaran 12.700-12.930 per dollar AS. Sementara Reny menduga rupiah terbentang antara 12.756-12.900 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa