KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menjaga kondisi keuangan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan mendivestasikan lima ruas jalan tolnya tahun ini. Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Putra mengatakan divestasi menjadi salah satu cara agar arus kas perusahaan tetap dalam kondisi baik. “Hal itu lantaran selama ini proyek WSKT lebih didominasi oleh proyek turnkey,” kata pria yang akrab disapa Putra dalam Forum Kompas 100 CEO Talk, Selasa (9/7) lalu. WSKT, anggota indeks Kompas100 ini, memproyeksikan bisa meraup duit hingga Rp 8 triliun dari divestasi itu.
Dua dari lima ruas tol yang akan dilepas oleh WSKT adalah ruas Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Belakangan beredar kabar bahwa sebuah perusahaan asal Hong Kong akan menjadi pemilik baru ruas tersebut. Untuk ruas tol Solo-Ngawi, WSKT melalui anak perusahaannya yaitu Waskita Toll Road (WTR), memiliki saham sebesar 40%. Sedangkan 60% sisanya dimiliki oleh PT Jasamarga Solo Ngawi sebagai pemegang utama konsesi ruas tol Solo-Ngawi. Tol Solo-Ngawi merupakan ruas yang memiliki panjang sejauh 90 kilometer. Tol ini menghubungkan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, ruas jaringan Tol-Trans Jawa ini melewati wilayah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Ngawi. Ruas tol ini sendiri sudah beroperasi penuh sejak tahun 2018. Tol Solo-Ngawi langsung terhubung dengan ruas tol WSKT selanjutnya yang akan dijual yaitu ruas Ngawi-Kertosono. Ruas tol yang sudah mulai dioperasikan sejak tahun 2018 itu membentang sepanjang 87,02 kilometer. Ruas Ngawi-Kertosono melewati beberapa kabupaten seperti Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun hingga Kabupaten Ngawi. Selain itu Putra juga membeberkan calon ruas tol lain yang akan dilego perusahaannya. “Ketiga ruas tersebut antara lain ruas tol Kanci-Pejagan, tol Pejagan-Pemalang, dan tol Pasuruan-Probolinggo,” kata Putra. Ruas tol Kanci-Pejagan membentang sepanjang 35 kilometer. Tol ini menghubungkan kota Cirebon dengan Kabupaten Brebes. Pada ruas ini, WSKT menjadi pengelola utama melalui Waskita Toll Road. Hal ini berbeda dengan status kepemilikan WSKT untuk ruas tol Pejagan-Pemalang. WSKT memiliki sekitar 29,99% kepemilikan pada ruas itu melalui entitas anaknya Waskita Transjawa Toll Road (WTTR).