KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengonsolidasikan penurunan saham pekan ini. Meski demikian, secara year to date (ytd) setidaknya indeks masih naik 2,36% hingga Jumat (9/2). Beberapa sentimen disinyalir menjadi penyebab indeks masih berada di zona merah beberapa hari terakhir. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, ada 10 saham yang sejak awal tahun menjadi penggerak indeks. Diantaranya BBCA, ADRO, PGAS, INKP, HMSP, TPIA, UNTR, BMRI, WSKT, dan ITMG. Total kapitalisasi pasar 10 emiten tersebut mencapai Rp 2.026 triliun atau setara dengan 27,92% kapitalisasi IHSG. Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menyatakan, menyatakan ada beberapa emiten yang sudah memiliki pertumbuhan saham terbatas. Diantaranya BBCA, HMSP, UNTR dan BMRI. “BBCA harganya sudah mahal,” kata Hans, Jumat (9/2).
Simak prospek 10 saham penyokong IHSG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengonsolidasikan penurunan saham pekan ini. Meski demikian, secara year to date (ytd) setidaknya indeks masih naik 2,36% hingga Jumat (9/2). Beberapa sentimen disinyalir menjadi penyebab indeks masih berada di zona merah beberapa hari terakhir. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, ada 10 saham yang sejak awal tahun menjadi penggerak indeks. Diantaranya BBCA, ADRO, PGAS, INKP, HMSP, TPIA, UNTR, BMRI, WSKT, dan ITMG. Total kapitalisasi pasar 10 emiten tersebut mencapai Rp 2.026 triliun atau setara dengan 27,92% kapitalisasi IHSG. Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menyatakan, menyatakan ada beberapa emiten yang sudah memiliki pertumbuhan saham terbatas. Diantaranya BBCA, HMSP, UNTR dan BMRI. “BBCA harganya sudah mahal,” kata Hans, Jumat (9/2).