KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (
ACES) diprediksi akan tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun 2024. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, pemulihan mobilitas serta konsumsi kelas menengah atas yang membaik bisa menjadi katalis positif bagi ACES. "Secara prospek ACES masih memiliki potensi untuk mencatatkan pertumbuhan pada penjualan dan laba," kata Azis saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (16/1). Dalam riset tanggal 15 Januari 2024, Analis UOB Kay Hian Sekuritas Stevanus Juanda pun melihat, ACES kemungkinan akan mencatatkan peningkatan margin bersih pada 2024. Hal ini didorong oleh pemulihan trafik dan pemulihan penjualan.
Baca Juga: ACES dan MAPI Disokong Daya Beli Kelas Menengah Atas "Ketika penjualan pulih, biaya operasional sebagai persentase penjualan akan menurun. Kondisi ini akan mengarah pada ekspansi operasional dan margin bersih," tutur Stevanus. Menurut Stevanus, dari tahun 2010-2019, ACES terus mencatat margin bersih
double digit, yakni di atas 10%. Namun, sejak pandemi Covid-19, margin bersihnya telah menurun menjadi
high single digit dan pada sembilan bulan pertama 2023, margin bersih hanya 8,8%. Pada tahun 2023, trafik belum sepenuhnya pulih ke tingkat sebelum pandemi. Oleh sebab itu, ACES terus berupaya melakukan inisiatif untuk menarik konsumen kembali ke tokonya. Pada tahun 2023, ACES membuka 13 toko baru dan menutup delapan toko. Pada tahun 2024, ACES berencana membuka 10-15 gerai baru dengan potensi penutupan sekitar lima sampai dengan delapan toko. Sembilan toko baru yang bakal dibuka pada tahun 2024 akan berada di luar Pulau Jawa. ACES melihat, toko-toko di luar Jawa memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi karena membutuhkan gaji dan biaya investasi yang lebih rendah sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Selain itu, ACES berencana merenovasi 50 tokonya pada tahun 2023-2025. Sepanjang tahun 2023, ACES merenovasi sepuluh toko dan akan merenovasi 20 toko pada tahun 2024. Renovasi toko terbukti mendorong kenaikan trafik karena toko-toko baru ACES memungkinkan konsumen untuk dengan mudah melihat semua barang dagangan, dibandingkan dengan model “tumpuk tinggi” sebelumnya. Kemudian, ACES kini juga menghadirkan strategi promosi baru dengan diskon promosi terperinci yang berkelanjutan, dari sebelumnya promosi "Boom Sales”. Setiap minggunya, ACES akan menawarkan diskon untuk produk yang berbeda-beda.
Baca Juga: Ace Hardware (ACES) Buka Gerai Terbaru di Bandung "Strategi ini akan menarik konsumen untuk terus datang ke tokonya atau kunjungi situs webnya yang bisa menjadi pertanda baik bagi penjualan," ucap Stevanus. Di sisi lain, dampak Pemilu terhadap penjualan ACES secara historis bersifat netral bahkan tergolong marginal. Pertumbuhan penjualan selama pemilu 2009 hanya sebesar 11,2%, 2014 sebesar 16,6%, dan 2019 12,5%. Pasalnya, retailer fokus pada segmen menengah ke bawah, sedangkan ACES berfokus pada segmen menengah ke atas. Dengan adanya pemulihan trafik dan kenaikan penjualan, Stevanus memprediksi pendapatan ACES akan tumbuh 15,27% yoy menjadi Rp 8,47 triliun pada 2024, dari Rp 7,35 triliun pada 2023. Sejalan dengan itu, laba bersih berpotensi meningkat 22,78% yoy menjadi 981 miliar dari Rp 799 miliar. Margin bersih diperkirakan naik menjadi 11,6% pada 2024 dari 10,9% pada tahun 2023. Berdasarkan riset tanggal 18 Desember 2023, Analis Ciptadana Sekuritas Nicko Yosafat menyampaikan, ACES akan fokus pada ACE Xpress dalam rencana ekspansinya. Jenis toko ini lebih kecil dari ACE Hardware (medium) dan ACE Home Center (terbesar). Saat ini, ukuran rata-rata ACE Xpress adalah 1.000 meter persegi, namun mungkin saja dikurangi lebih lanjut menjadi sekitar 500 meter persegi. ACE Xpress hanya menawarkan sekitar 5.000 SKU yang bergerak cepat.
ACE Xpress mengincar lokasi yang dekat dengan pemukiman karena konsepnya berbasis “beli dan ambil," mirip dengan toko serba ada. Jumlah dan variasi barang yang dilayani terbatas, terkait kebutuhan penting bagi penghuni di komplek perumahan.
Saat ini, ada 17-18 toko ACE Xpress. Lalu, untuk tahun 2024, ACES menargetkan pembukaan lebih dari 20 toko baru di beberapa kota besar di pulau Jawa dan Sumatera. Ketiga analis ini merekomendasikan
buy ACES dengan target harga yang berbeda-beda. Azis menetapkan target harga Rp 930 per saham, Stevanus Rp 1.200, dan Nicko Rp 1.110 per saham. Risiko untuk ACES berasal dari Same Store Sales Growth (SSSG), depresiasi rupiah, dan biaya sewa yang lebih mahal. Pada perdagangan Selasa (16/1), harga saham ACES stagnan di Rp 810 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .