KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dinilai belum menjadi pilihan utama dalam pengembangan kapasitas pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga tahun 2030, menyusul berbagai tantangan industri geotermal. Peneliti Indef Mirah Midadan mengatakan terdapat sejumlah tantangan dalam pengembangan PLTP dibandingkan dengan pembangkit EBT lainnya, seperti memiliki tingkat risiko yang tinggi pada proses eksplorasi serta biaya investasi yang sangat besar. “Biaya konstruksinya tidak murah. Dan hal-hal seperti ini melekat pada pembangunan proyek PLTP,” ujarnya dalam diskusi publik bertajuk Quo Vadis Panas Bumi Indonesia, dikutip Selasa (11/4)
Simak Prospek Geotermal dalam Pengembangan EBT
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dinilai belum menjadi pilihan utama dalam pengembangan kapasitas pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga tahun 2030, menyusul berbagai tantangan industri geotermal. Peneliti Indef Mirah Midadan mengatakan terdapat sejumlah tantangan dalam pengembangan PLTP dibandingkan dengan pembangkit EBT lainnya, seperti memiliki tingkat risiko yang tinggi pada proses eksplorasi serta biaya investasi yang sangat besar. “Biaya konstruksinya tidak murah. Dan hal-hal seperti ini melekat pada pembangunan proyek PLTP,” ujarnya dalam diskusi publik bertajuk Quo Vadis Panas Bumi Indonesia, dikutip Selasa (11/4)