KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup akhir pekan lalu dengan penguatan 0,54% ke level 7.520,60 pada Jumat (11/10). IHSG mengakumulasi penguatan 0,33% sepanjang perdagangan pekan lalu. Dalam rentang 7 Oktober - 11 Oktober 2024, IHSG menguat sebanyak tiga hari, dan menurun pada dua perdagangan beruntun di Rabu dan Kamis. Performa IHSG pekan lalu lebih baik ketimbang pekan sebelumnya, yang mengakumulasi penurunan 2,61%. Hanya saja, arus dana investor asing masih mengalir keluar (
capital outflow) dengan aksi jual bersih (
net sell) di atas Rp 4 triliun. Pada pekan lalu, posisi
net sell terakumulasi sebanyak Rp 4,56 triliun.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,54% ke 7.520 Pada Jumat (11/10), SMGR, BUKA, MTEL Top Gainers LQ45 Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi mengamati IHSG bergerak
mixed cenderung
sideways sepanjang pekan lalu. Ada empat faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar saham. Pertama, data inflasi Amerika Serikat (AS) yang melambat semakin membuat pasar menantikan arah kebijakan The Fed. Kedua, investor mencermati eskalasi tensi geopolitik di Timur Tengah yang menimbulkan ketidakpastian baru. Ketiga, rilis data penjualan mobil dan motor yang melambat menambah indikasi ketidakstabilan daya beli di dalam negeri. Keempat, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah penantian arah kebijakan moneter. Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus memandang pelaku pasar masih bersikap
wait and see menyikapi sentimen domestik dan eksternal. Selain sentimen eksternal dari Timur Tengah dan China, investor menunggu ada atau tidaknya pemangkasan suku bunga The Fed dan dinamika Pemilihan Presiden di AS. Sedangkan dari dalam negeri, pasar masih menantikan transisi pemerintahan, dimana pelantikan presiden baru tinggal menghitung hari.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.524,4 di Akhir Sesi Pertama (11/10), Sektor Properti Melonjak 3% Analis Sinarmas Sekuritas Eddy Wijaya melihat pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024 masih menjadi sentimen yang membuat pasar
wait and see sampai pekan ini. Eddy menaksir, IHSG akan bergerak sideways dengan area support di 7.372 dan resistance di 7.679. Sedangkan Senior Research Analyst Lotus Andalan Sekuritas Fath Aliansyah melihat peluang uptrend IHSG, dengan dorongan yang lebih kuat dari ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. "Meskipun tak sesuai ekspektasi pasar, tapi data inflasi AS secara tren tahunan terus menurun. Ini bisa membuka peluang pemangkasan suku bunga di November, dan bisa jadi katalis positif buat pasar," ungkap Fath.
Audi memprediksi pada pekan ini IHSG akan bergerak terbatas dengan kecenderungan menguat dalam rentang level 7.426 dan resistance di 7.650. Secara teknikal, Audi menyarankan
speculative buy pada saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (
AMMN), PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS). Sedangkan Daniel menaksir IHSG akan cenderung menguat ke level 7.650 - 7.700 pada pekan ini. Daniel menyodorkan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (
BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (
SMGR). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi