Simak Prospek Mata Uang Utama Saat Sentimen Penurunan Fed Rate Makin Kuat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi pemangkasan suku bunga global khususnya The Fed yang terus menguat, memberikan sentimen positif bagi prospek pergerakan mata uang utama.

Melansir Trading Economics, pada Rabu (11/9), pukul 13.47 WIB, EURUSD berada di level 1.104 atau naik 0,2% dalam waktu sehari namun turun 0,04% dalam sepekan.

Selanjutnya GBPUSD bertengger di level 1.308 atau naik 0,01% dalam sehari tetapi turun 0,32% dalam seminggu. Kemudian AUDUSD menunjukan penguatan 0,16% dalam 24 jam ke level 0,666 tetapi dalam sepekan terkoreksi 0,09%.


Untuk mata uang USDSGD dalam sehari terkoreksi 0,2% menjadi 1.301, begitu pun dalam sepekan terkoreksi 0,08%. Sementara untuk USDHKD berada di level 7.796, dalam sehari terpantau stagnan tetapi dalam sepekan ada penguatan 0,02%.

Pengamat mata uang dan komoditas, Lukman Leong menjelaskan bahwa pemangkasan suku bunga oleh The Fed sejatinya memang akan membuat dolar AS menjadi kurang menarik. Tetapi untuk prospek mata uang uang utama, juga tergantung pada fundamental ekonomi masing-masing negara. 

Baca Juga: Perkasa, Rupiah Spot DItutup Menguat ke Rp 15.402 Per Dolar AS Pada Hari Ini (11/9)

"EUR sendiri juga akan terus memangkas suku bunga, mengingat inflasi di zone Eropa sudah hampir mencapai target 2%, sehingga mata uang EUR sendiri juga akan juga menjadi kurang menarik, hal yang sama dengan GBP," jelas Lukman kepada KONTAN (11/9).

Sementara untuk mata uang dolar Australia alias AUD, ekonomi negara tersebut masih suram di tengah perlambatan ekonomi China dan lemahnya harga komoditas. Di sisi lain dolar Australia ditopang oleh inflasi masih lebih tinggi dari Eropa maupun Inggirs dan Amerika Serikat (AS).

Untuk mata uang dolar Singapura atau SGD, Lukman melihat ada potensi penguatan yang cukup besar. Namun kebijakan bank sentral Singapore (MAS) yang menganut manage float exchange, walau masih akan menguat, namun penguatan SGD yg besar kurang memungkinkan.

Sementara, untuk mata dolar Hongkong (HKD), Lukman tidak melihat akan adanya penguatan signifikan setelah pemangkasan suku bunga global. Ini karena ekonomi Hongkong terseret ekonomi China yang masih lemah, serta kemungkinan besar pemerintah setempat akan menambah stimulus ke pasar

Lukman justru melihat untuk mata uang utama dunia yang prospeknya paling bagus adalah CHF. Hal ini inflasi dan tingkat suku bunganya berada di level yang ideal.

"Ke depannya diperkirakan tidak akan ada pemangkasan yang banyak kali, CHF juga adalah safe haven. CHF berpotensi menuju 0.80," pungkas Lukman.

Lukman memprediksi untuk mata uang EUR akan bergerak di kisaran 1.04-1.05 pada akhir tahun. Sementara untuk GBP targetnya di level 1.27, dan AUD ada di kisaran 0.66-0.67 pada akhir tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari