KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran, PT Samudera Indonesia Tbk (
SMDR) bakal kembali berekspansi bisnis memasuki tahun 2023. Oleh karena itu, SMDR menyediakan
capital expenditure (capex) atau belanja modal kurang lebih sekitar US$ 150 juta atau setara Rp 2,25 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.000 per dollar AS. Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia menyampaikan, capex tersebut ditujukan untuk menambah kapasitas angkutan SMDR, termasuk di dalamnya adalah pembelian kapal baru. Sejauh ini, SMDR telah memesan minimal tiga kapal petikemas dan dalam beberapa waktu ke depan ada sejumlah kapal lagi yang sedang dalam proses pemesanan. SMDR juga bakal menambah kapal tanker dan kapal curah.
Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) dan KLBF Selesaikan Transaksi Kerja Sama Investasi “Kami menargetkan penambahan 6 kapal pada 2023,” imbuh dia, Senin (16/1). Dalam catatan Kontan, SMDR pernah menyebut ada satu kapal peti kemas yang dijadwalkan terkirim pada kuartal I-2023. Selain itu, ada dua kapal yang sedang dalam proses finalisasi. Secara umum, Manajemen SMDR menilai bisnis pelayaran pada tahun ini tergolong cukup menjanjikan. SMDR yakin permintaan jasa angkutan kapal dari para pelanggan akan tetap tinggi, bahkan sampai harus membutuhkan penambahan kapasitas demi memenuhi permintaan yang ada. “Layanan yang masih terus meningkat yakni berupa pengapalan curah dan produk komoditas,” tukas Bani. Kendati demikian, Bani mengakui bahwa
freight rate container tahun ini sudah lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Penurunan
freight rate diyakini akan mempengaruhi capaian kinerja pendapatan dan laba bersih SMDR. Lantas, Manajemen SMDR memperkirakan pendapatan dan laba bersih perusahaan pada 2023 tidak setinggi tahun 2022. Tetapi, kinerja keuangan SMDR diprediksi masih bisa lebih tinggi dibandingkan capaian sebelum pandemi Covid-19. Sekadar pengingat, tahun 2022 SMDR memproyeksikan dapat meraih pendapatan sebesar US$ 1 miliar. Hingga kuartal III-2022, SMDR membukukan kenaikan pendapatan jasa 92,87%
year on year (YoY) menjadi US$ 853,93 juta. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SMDR juga melesat 232,87% (YoY) menjadi US$ 171,53 juta.
Bani pun menilai, freight rate bergerak cukup dinamis pada tahun ini sehingga potensi kenaikannya masih cukup terbuka. Hal ini tentu dipengaruhi pula oleh perkembangan perekonomian dunia. Sejumlah strategi telah diterapkan oleh SMDR untuk mempertahankan bisnisnya. Selain tetap mengandalkan pendapatan
freight rates peti kemas, perusahaan ini juga mengembangkan berbagai layanan lain seperti pelayaran curah baik cair maupun kering, termasuk angkutan kapal curah untuk batubara. Tarif angkutan kapal curah saaat ini berada pada level yang tinggi, bahkan masih bisa naik lagi pada masa mendatang. “Kami selalu mengembangkan layanan terdiversifikasi, sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan pasar dan mempertahankan kinerja,” pungkas Bani. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .