KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti pariwisata PT Indonesian Paradise Property Tbk (
INPP) menyiapkan dana investasi minimal Rp500 miliar untuk satu proyek dalam pengembangan lokasi liburan mewah bersama Club Med, pengelola tempat liburan premium bertema
all inclusive resort asal Perancis. Dengan demikian, melalui proyek bersama Club Med, INPP diproyeksi mengeluarkan minimal Rp1,5 triliun dalam pengembangan resor mewah fase pertama yang akan dilaksanakan di kawasan Sulawesi Utara, Jawa Barat dan Bali. Anthony Prabowo Susilo Presiden Direktur INPP menuturkan, dalam kerjasama bersama Club Med ini pihaknya berencana akan membangun total 5 resor mewah di berbagai titik di Indonesia. Hingga kini, baru tiga lokasi yang dibuka oleh Perseroan.
"Per proyek kami siapkan lahan sekitar 300 hektar dengan nilai investasi paling kecil Rp500 miliar di tiap proyeknya. Pembangunan kawasan liburan dan pariwisata ini akan dilakukan tahun depan atau 2 sampai 3 tahun lagi dengan lokasi awal di Sulawesi Utara," papar Anthony saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (25/8).
Baca Juga: Sepanjang 2023, Indonesia Paradise (INPP) Optimis Revenue Bisa Tumbuh hingga 30% Anthony sendiri masih menutup kota pengembangan resor pariwisata mewah tersebut. Namun demikian, Anthony menjelaskan bahwa investasi yang disiapkan tidak masuk dalam anggaran capex tahun ini. Lebih lanjut, selain resmi menandatangani MoU dengan Club Med, INPP juga baru saja menandatangani kerjasama bersama perusahaan berpelat merah, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dalam pembangunan kawasan olahraga di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (23/8) lalu. Dalam kerjasama dengan ITDC, INPP akan mengucurkan dana sekitar US$1 juta sampai dengan US$2 juta atau sekitar Rp15,3 miliar hingga Rp30,6 miliar (asumsi kurs rupiah Rp15.300 per dolar AS). Dalam proyek bersama ITDC ini, INPP tak hanya menyiapkan investasi, tetapi juga akan mempersiapkan lahan, dan melakukan investasi sebagai operator dan investornya. Anthony juga menyebutkan saat ini kerja sama dengan ITDC masih dalam proses membuat konsep, sehingga investasi yang dikeluarkan bisa lebih besar. Ia menuturkan, proyek bersama ITDC ini akan digarap dalam waktu 6-8 bulan lagi. Anthony menjabarkan, pihaknya memiliki empat proyek yang masih melalui tahap pembangunan, yakni Hyatt Place di Makassar, Paskal extension di Bandung,
groundbreaking mal dekat dengan Marina Beach di Semarang, dan Antasari Place di Jakarta. "Hyatt Place diperkirakan bisa mulai berkontribusi pada pendapatan perseroan mulai awal tahun depan. Sedangkan proyek di Bandung dan Semarang bisa berkontribusi sekitar 1,5 - 2 tahun ke depan antara 2025 akhir atau 2026 awal," urainya. Sedangkan proyek di Jakarta, Antasari Place diharapkan sudah bisa mulai kontribusi pada pendapatan Perseroan mulai 2024 karena sudah mencapai
topping off. Dengan demikian, INPP mengantongi 6 proyek tahun di tahun 2023. Sebagai informasi, INPP berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba secara cemerlang di paruh pertama 2023. Pendapatan meningkat 78,71% di angka Rp537,59 miliar dari Rp300,81 miliar. Segmen pendapatan hotel meningkat 89% di paruh pertama 2023 menjadi Rp 207,8 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lini bisnis ini menyumbang 39% ke total pendapatan INPP. Selain hotel, segmen bisnis komersial INPP juga bertumbuh
double digit pada semester pertama 2023 sebesar 26% menjadi Rp221,2 miliar.
Anthony juga menyebutkan, pendapatan di daerah Bali melonjak sebesar 75% di semester pertama 2023 mencapai Rp254,4 miliar. Ia menilai, hal ini yang mencerminkan kinerjanya yang mengesankan. Selain itu, perseroan juga memiliki pusat perbelanjaan ikonik yaitu beachwalk Shopping Center. INPP menyebutkan pihaknya akan memperbanyak pendapatan berulang (
recurring income), sebab berdasarkan laporan semester I 2023
recurring income berkontribusi sampai 81% pendapatan. Dengan cara ini, pendapatan lebih dapat diprediksi dibandingkan dengan perusahaan yang mengandalkan penjualan properti.
Sementara itu, pos laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meroket mencapai 869,03% di angka Rp81,98 miliar dari Rp8,46 miliar. Dengan kinerja yang tercetak di semester I 2023 ini, pihaknya optimistis dapat mencapai target pertumbuhan pendapatan 20% hingga 30% di akhir 2023. "Di semester I 2023 kami sudah bisa mencapai Rp500 miliar lebih. Kami sudah mencapai target itu jadi kita hopefully tutup tahun dengan sesuai dengan angka yang kita targetkan," ujar Anthony. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .