Simak proyeksi Eastspring Investments terhadap kinerja reksadana denominasi dolar AS



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Eastspring Investments Indonesia melihat, sentimen negatif atas rencana tapering off yang akan dilakukan bank sentral Amerika Serikat (AS) hanya sementara dalam mempengaruhi pasar keuangan. 

Karena itu, kinerja reksadana berdenominasi dolar AS berjenis pendapatan tetap dan saham syariah offshore diproyeksikan akan tetap tumbuh. 

Seperti diketahui, Federal Reserve (The Fed) sudah menyampaikan arah kebijakan moneter yang cenderung hawksih. Respon pelaku pasar kini berkembang pada kemungkinan AS melakukan tapering off. Pelaku pasar menilai aksi ini berpotensi membawa sentimen negatif di pasar keuangan global dan dalam negeri. 


Namun, Demetrius Ari Pitojo, Chief Investment Officer Eastspring Investments Indonesia mengatakan, para investor tampaknya berpandangan bahwa yang penting adalah ekonomi AS kembali pulih. 

Selain itu, ekspektasi The Fed akan memulai diskusi tapering lebih cepat dan semakin banyak ekspektasi tapering terjadi di kuartal I-2022. 

Baca Juga: Reksadana pasar uang kembali jadi reksadana dengan kinerja paling baik sepekan lalu

The Fed juga menyeimbangkan narasi kenaikan suku bunga pada rapat kemarin dengan tetap meyakinkan bahwa inflasi hanya akan bersifat sementara. Alhasil, Ari melihat imbal hasil AS bergerak lebih rendah atau harga obligasi naik setelah pengumuman tersebut. 

Sementara, pasar obligasi saat ini tetap dalam keseimbangan antara arus masuk yang berkelanjutan dan kekhawatiran atas reflasi. Namun, permintaan yang kuat untuk pendapatan tetap dan narasi The Fed yang transparan mengenai rencana tapering sebagai konsekuensi dari membaiknya ekonomi dan hal yang menguntungkan untuk obligasi di pasar emerging market

Namun demikian, Eastspring Indonesia masih harus tetap melihat arah narasi The Fed pada symposium Jackson Hole mendatang.

Selain itu, seiring memasuki semester II-2022, kenaikan harga komoditas akan sulit untuk diabaikan dan oleh karena itu Eastspring tetap berhati-hati dengan posisinya dalam portofolio obligasi dolar AS.

Sementara, peningkatan pertumbuhan ekonomi global juga terlihat karena rebound dari aktivitas manufaktur dan perbaikan data-data makroekonomi lainnya. Di reksadana offshore, hal tersebut menjadi faktor positif.

Baca Juga: Pada lelang sukuk Selasa (29/6), investor dinilai masih akan masuk ke tenor pendek

"Konsensus juga kerap merevisi  pendapatan pasar offshore regional seperti Asia Pasifik ex Jepang menjadi lebih tinggi," kata Ari, Jumat (25/6). 

Namun demikian, Eastspring Indonesia masih harus tetap melihat arah narasi The Fed pada symposium Jackson Hole mendatang dan transparansi akan rencananya untuk memulai tapering serta menaikkan suku bunga untuk meminimalisir terjadinya kembali taper tantrum pada pasar seperti sebelumnya.

Selanjutnya: Pada Juni 2021 kinerja semua jenis unitlink masih tertekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari