Simak Proyeksi Harga Emas di Tengah Sentimen Pemangkasan Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan harga emas Antam dalam tren kenaikan. Mengutip situs Logam mulia, harga emas Antam hari Rabu (18/9) dibandrol Rp 1.440.000 per gram. Harga ini naik 2,7% dibandingkan harga awal bulan yaitu Rp 1.401.000 per gram. 

Pengamat mata uang dan komoditas, Lukman Leong, mengatakan bahwa harga emas Antam cenderung mengekor harga emas global yang menguat dipicu oleh meningkatnya harapan pemangkasan suku bunga oleh the Fed yang telah naik hingga hampir 70%.  

Selain itu, naiknya harga emas Antam juga dipengaruhi penguatan rupiah. "Ini karena harga emas akan dihitung berdasarkan besaran persentase penguatan harga emas internasional dikurangi besaran persentase penguatan rupiah," kata Lukman kepada KONTAN, Rabu (18/9). 


Baca Juga: Kinerja Antam (ANTM) Diprediksi Meningkat Seiring Mengkilapnya Harga Emas

Sehingga meskipun harga emas Antam masih berpotensi naik mengikuti harga emas global. Tetapi karena denominasi harga Antam dalam rupiah, maka penguatan rupiah dapat membatasi kenaikan tersebut sehingga tidak sepenuhnya mengikuti trajektori harga emas internasional. 

Di sisi lain Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, menyampaikan bahwa Bank Indonesia (BI) baru saja memangkas suku bunga menjadi 6%, lebih cepat dari The Fed. Aksi ini tentu saja akan memunculkan spekulasi pergerakan rupiah.

Menurut Sutopo jika pergerakan rupiah akan menguat, demikian pula dampaknya ke harga emas Antam bisa naik. Tetapi kalaupun rupiah melemah, harga emas Antam masih bisa naik karena faktor harga emas global yang naik. Sebab rupiah hanya sebagai pengali kurs aja. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 4.000 Menjadi Rp 1.440.000 Per Gram, Rabu (18/9)

"Dalam jangka panjang emas masih menguat, hanya harga yang tinggi saat ini mungkin membutuhkan beberapa koreksi terlebih dahulu akibat take profit," kata Sutopo kepada KONTAN, Rabu (18/9). 

Pengamat komoditas dan Founder Traderindo.com. Wahyu Tribowo Laksono menambahkan bahwa emas adalah instrumen investasi yang punya nilai jangka panjang dan sebagai aset likuid.

Di saat mata uang yang merupakan flat money turun, emas punya kecenderungan naik. Hal ini pun terjadi pada emas Antam, karena masyarakat melarikan uangnya ke emas. 

"Emas Antam sangat terkait demand domestik. Selama masyarakat selalu membeli emas, maka emas Antam akan cenderung naik. Walaupun rupiah naik atau turun, walaupun XAUUSD naik atau turun. Ini karena masyarakat beli emas di Antam bukan impor," kata Wahyu kepada KONTAN, Rabu (18/9). 

Dengan demikian Wahyu menilai investor bisa kapan saja untuk memulai investasi di emas Antam dengan tujuan jangka panjang karena sifatnya yang cenderung naik itu. Wahyu memproyeksi harga emas Antam masih dalam tren bullish dikisaran Rp 1.500.000 juta per gram sampai akhir tahun. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Naik Rp 1000 Per Gram Hari Selasa 17 September 2024

Lukman memproyeksi dalam jangka panjang harga emas akan berada pada kisaran US$ 2.700- US$ 2.800 atau naik 5.8% hingga 10%. Jadi harga emas Antam mungkin akan berkisar 1,8% hingga 8% lebih tinggi daripada saat ini.

Untuk investor, Lukman menyampaikan apabila hendak masuk, bisa saja karena untuk investasi jangka panjang. Namun apabila ada koreksi, bisa masuk ketika harga emas internasional mencapai US$ 2.500, US$ 2.480 dan US$ 2.430- US$ 2.440.

Sementara Sutopo menyampaikan bahwa investor sebaiknya menunggu keputusan suku bunga global selesai. Karena khawatir ada penarikan besar dari pembeli sebelumnya. Dalam jangka panjang Sutopo menilai harga emas Antam akan naik hingga dikisaran Rp 1,5 juta per gram. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli