KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup menguat 13,13 poin atau 0,19% ke level 6.871,53 pada Selasa (26/7).
Equity Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengatakan pergerakan IHSG hari ini terpengaruh dari bursa Asia yang mayoritas menguat. "Statistik pertumbuhan ekonomi kuartalan Korea Selatan yang meningkat dan dari internal adanya rencana penghapusan DMO dan DPO sawit yang mana ikut mempengaruhi laju IHSG," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/7).
Untuk besok, Desy mencermati IHSG akan melanjutkan penguatan. Menurutnya, IHSG mendapat sentimen dari eksternal yakni China yang akan melaporkan kinerja industrinya.
Baca Juga: IHSG Naik 0,19% ke 6.871 pada Selasa (26/7), Sektor Energi Melejit 1,21% "Pasar memperkirakan terjadi kenaikan seiring dengan pelonggaran aktivitas di China," lanjutnya. Dirinya pun memperkirakan IHSG akan bergerak dengan
support di 6.800 dan
resistance pada level 6.914. Sebaliknya,
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora memprediksi IHSG justru berpeluang mengalami penurunan pada perdagangan Rabu (27/7). Menurutnya, pasar akan menunggu kebijakan The Fed yang akan menaikkan suku bunga sebesar 75 BPS-100 BPS. "Hal ini disebabkan karena tingginya inflasi US pada Juni 2022 di level 9,1%," katanya. Karenanya, Andhika memperkirakan IHSG akan bergerak dengan
support 6.844. Sementara
resistance berapa pada level 6.905. Sementara itu, analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan melihat secara teknikal IHSG diproyeksikan melemah. "Secara teknikal pergerakan tertahan di area MA50 dengan stochastic di area
overbought sehingga ada potensi untuk mengalami koreksi dalam jangka pendek," katanya.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.871 pada Selasa (26/7), FREN, BBRI, SMMA Paling Banyak Net Buy Dirinya memperkirakan IHSG akan bergerak dengan
support 1 di 6.841 dan
resistance 1 di 6.891. Kemudian
support 2 pada level 6.824 dan
resistance 2 pada level 6.924.
Adapun beberapa saham yang dinilai dapat dicermati pada Rabu (27/6), menurut Dennies seperti
WIKA,
MNCN, dan
TOWR. Sementara Andhika merekomendasikan
SCMA,
MPPA, dan
PSKT. Lalu Desy menyarankan
TOWR,
AKRA, dan
BBRI.