KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) tampil perkasa di pekan lalu. Di mana, IHSG ditutup menguat 0,16% atau 11,8 poin ke level 7.350,15 pada perdagangan Jumat (22/3). Dengan hasil tersebut, maka IHSG menguat 0,3% dalam sepekan. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana pun menyebut sejumlah sentimen yang mendongkrak pergerakan IHSG selama seminggu tersebut.
Pertama, rilis data industri China.
Kedua, keputusan suku bunga di China, Indonesia, dan Amerika Serikat (AS). “
Ketiga, pergerakan harga komoditas, di mana harga emas menguat,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (22/3).
Alhasil, menurut Herditya, IHSG berpeluang menguat pada perdagangan Senin (25/3) dengan level
support di 7.302 dan
resistance di 7.361.
Baca Juga: IHSG Mampu Menguat Sepekan di Tengah Berbagai Tantangan “Sentimennya karena akan ada rilis data ekonomi AS dan China,” paparnya. Secara teknikal, Herditya merekomendasikan investor untuk mencermati saham
ASSA dengan target harga Rp 895 - Rp 960 per saham,
BIRD Rp 1.810 - Rp 1.880 per saham, dan
ASII Rp 5.425 - Rp 5.600 per saham. Sementara itu, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, IHSG di pekan ini masih dalam fase koreksi yang wajar. “Ini aksi
taking profit setelah IHSG mencetak
all time high (ATH) baru,” ungkapnya kepada Kontan, Jumat (22/3). Di hari Senin besok, William melihat, ada IHSG berpotensi melanjutkan koreksi. “IHSG akan menguji
support di level 7.300 dan 7.280, dengan
resistance level 7.400 secara teknikal,” paparnya. Untuk perdagangan Senin esok, William merekomendasikan beli untuk saham
BBYB dengan pergerakan di level
support Rp 210 per saham dan
resistance Rp 320 per saham.
Dia juga memberikan rekomendasi beli untuk saham
BIRD dengan pergerakan level
support Rp 1.675 per saham dan
resistance Rp 1.880 per saham. Lalu, rekomendasi
buy on weakness untuk
MYOR dengan
support Rp 2.330 per saham dan
resistance Rp 2.700 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari