KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali perdagangan hari pertama November, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) harus tersungkur ke zona merah. Hingga penutupan perdagangan, IHSG terpantau melemah 0,26% ke level 5.115,13 pada Senin (2/11). Sebanyak 134 saham menguat, 295 saham melemah, dan 164 saham bergeming. Pelemahan hari ini dipimpin oleh sektor agrikultur (-2,30%), properti dan real estate (-1,68%), dan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi (-1,46%) Pada perdagangan hari ini, investor asing juga turun melakukan aksi jual bersih
(net sell) yang jumlahnya mencapai Rp 496,31 miliar di semua pasar.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai pekan ini pergerakan IHSG masih cenderung
mixed. Hanya saja, IHSG masih berada dalam fase
uptrend. Adapun sejumlah sentimen yang bisa menggerakkan IHSG pada perdagangan Selasa (3/11) antara lain rilis kinerja keuangan emiten di kuartal ketiga hingga perkembangan kasus positif Covid-19 secara global.
Baca Juga: IHSG melorot 0,26% ke 5.115,13 pada Senin (2/11), asing net sell Rp 496 miliar Adapun hingga saat ini, jumlah kasus positif Covid-19 di dunia terus bertambah dan mencapai 46,5 juta kasus positif. Di Indonesia, kasus suspek Corona bertambah 2.696 hari ini, dan jika diakumulasikan menjadi 413.000 kasus aktif hingga Senin (2/11). “IHSG juga dipengaruhi oleh stimulus di Amerika Serikat (AS),” ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Senin (2/11). Proyeksi Hendriko, IHSG akan bergerak di rentang
support 5.062-5.070 dan
resistance 5.138 di perdagangan besok. Hendriko merekomendasikan
buy on breakout saham PT Astra International Tbk (
ASII) degan target harga Rp 5.800-Rp 6.000. Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi menilai IHSG juga akan dipengaruhi oleh sentimen pemilihan umum (pemilu) di AS, yang akan digelar pada Selasa (3/11). Sementara dari dalam negeri, pasar menanti menanti rilis data produk domestik bruto (PDB) Indonesia di kuartal ketiga yang diperkirakan masih berada di level negatif. Untuk perdagangan besok, jika indeks tidak terkoreksi di bawah level l
support yakni di 5.063, Aqil memproyeksi IHSG berpeluang untuk menguji level 5.160-5.182. “Namun, apabila IHSG menembus
support 5.063, maka IHSG akan mengarah ke 5.000-5.040,” ujar Aqil, Senin (2/11).
Baca Juga: IHSG turun 0,26% pada Senin (2/11), investor asing mencetak net sell besar Adapun sejumlah saham rekomendasi Aqil untuk perdagangan besok antara lain saham PT Kalbe Farma TbK (
KLBF),
buy on weakness di level Rp 1.440–Rp 1.460. Adapun level
support KLBF berada di harga Rp 1.460,
resistance di harga Rp 1.540-Rp 1.565, dan
stop loss di Rp 1.410.
Investor juga bisa mencermati saham PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) dengan
buy on weakness di rentang Rp 1.040-Rp 1.055. Adapun level
support ANTM berada di Rp 1.050,
resistance di Rp 1.120–Rp 1.180 dan
stop loss di bawah Rp 1.000. Aqil juga merekomendasikan
buy on weakness saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) di rentang Rp3.290 - Rp 3.330.
Support BBRI berada di level Rp 3.230,
resistance di Rp 3.460–Rp 3.640, dan
stop loss di bawah Rp 3.200.
Baca Juga: Investasi emas dan saham bisa jadi pilihan di tengah pandemi corona Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati