KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) menutup perdagangan Senin (21/11) dengan terkoreksi 0,27% ke posisi 7.063,24. Pergerakan IHSG pada Selasa (22/11), masih akan dipengaruhi sentimen eksternal. Analis Sinarmas Sekuritas Mayang Anggita mencermati pergerakan IHSG pada awal pekan ini belum mampu menembus
resistance di rentang 7.109–7.136. Dia bilang
support 6.963–6,956 diharapkan mampu menopang pergerakan IHSG, atau setidaknya bergerak di atas
trendline jangka panjang 6,880 demi mempertahankan tren naik tetap solid.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG berpotensi uji
support di level 7.030 dengan
resistance 7.100. Pergerakan IHSG akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen regional.
Baca Juga: IHSG Turun 0,27% ke 7.063 Pada Senin (21/11), Sektor Energi Justru Melonjak 1,92% "Karena dalam negeri belum ada agenda pengumuman data ekonomi pekan ini," kata Ivan kepada Kontan, Senin (21/11). Senada, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mencermati pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi sentimen eksternal karena di dalam negeri masih minim sentimen. Secara teknikal, Dennis menjabarkan
stochastic membentuk
deadcross sehingga mengindikasikan potensi pelemahan. IHSG berpotensi uji
support di 7.039 dan 7.016, dengan
resistance 7.096 dan 7.130. "Dari global masih ada tekanan terkait potensi kenaikan suku bunga The Fed. Sementara dari dalam negeri masih minim akan sentimen," papar dia.
Baca Juga: Cermati Sentimen-sentimen yang Jadi Penggerak IHSG pada Pekan Ini Untuk perdagangan Selasa (22/11), Dennies merekomendasikan
hold TOWR. Kemudian
sell MDKA dan BBRI, dan
spec buy pada saham ADHI. Sementara dari Ivan, investor bisa melirik saham ADRO, TLKM, BBCA, BRPT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi