Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Senin (20/11) Berikut Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,28% atau 19,66 poin ke 6.977,67 hingga akhir perdagangan,Jumat (17/11). Dalam seminggu, IHSG menguat 2,47%.

Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 157,22 miliar di seluruh pasar meski IHSG menguat. Net sell asing di pasar reguler mencapai Rp 183 miliar. Sedangkan di pasar negosiasi, investor asing mencatat net buy atau beli bersih Rp 25,78 miliar.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan pergerakan IHSG Jumat kemarin dipengaruhi oleh bursa global yang bergerak mixed yang dikarenakan oleh rilis earnings emiten AS yg kurang baik dan investor masih mencermati akan perkembangan kebijakan The Fed yang akan menahan suku bunga acuannya.


Untuk Senin, Ia perkirakan IHSG berpeluang bergerak menguat dengan support 6.925 dan resistance 6.985. 

Baca Juga: IHSG Naik 2,47%, Ada Saham Yang Naik Hingga 169% Sepekan

"Pergerakan IHSG masih dipengaruhi bursa global, dimana masih ada sentimen positif akan The Fed yang menahan suku bunga acuan,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Minggu (19/11).

Untuk rekomendasi saham, investor dapat dicermati adalah KLBF dengan target harga Rp 1.700 - Rp 1.800, MIKA dengan target harga Rp 2.800 - Rp 2.900, dan HEAL dengan target harga Rp 1.550 - Rp 1.600.

Sementara itu, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan untuk perdagangan Senin (20/11), investor bisa mencermati peluang rebound lanjutan pada saham defensif di tengah infikasi overbought IHSG.

Ia sendiri memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan rentang support 6.880 dan resistance 6.980.

“Waspadai potensi profit taking ketika IHSG memasuki resistance area 6.980 hingga 7.000. Stochastic RSI mengindikasikan kondisi sangat overbought sejalan dengan penguatan Jumat (17/11),” kata Rio kepada Kontan, Minggu (19/11).

Menurutnya, untuk perdagangan Senin (20/11) IHSG masih ditopang oleh tren penguatan nilai tukar rupiah dalam dua pekan terakhir. Nilai tukar rupiah menguat 0,32% ke Rp 15.490 per dolar AS pada Jumat (17/11) sore.

Penguatan nilai tukar rupiah tersebut dipengaruhi oleh keyakinan terhadap the Fed, ECB dan BoE untuk menahan suku bunga acuan pada pertemuan terdekat berikutnya.

Baca Juga: Intip Saham-Saham Top Picks Samuel Sekuritas yang Memangkas Target IHSG Akhir Tahun

Masih terkait kebijakan moneter, Bank Indonesia juga diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuan di 6% pada bulan ini setelah kenaikan 25 bps di pertemuan Oktober 2023.

Terkait hal tersebut dia bilang saham-saham defensif seperti TLKM dan UNVR dapat diperhatikan. Saham defensif lain dengan peluang trading buy, di antaranya TBIG, MYOR, SMGR dan INTP juga bisa dilirik.

 
INTP Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi