KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) berada di zona merah pada akhir pekan ini. IHSG melemah 0,35% atau 25,56 poin ke level 7.227,40 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/1). Dalam sepekan ini, IHSG juga merosot sebanyak 0,19%. Head of Research Phintraci Sekuritas, Valdy Kurniawan menyampaikan IHSG kembali uji
support 7.200 pada perdagangan Jumat (19/1). Hal itu lantaran stochastic RSI cenderung bergerak naik dari
oversold area bersamaan dengan pembentukan lower shadow panjang. Volume transaksi juga cenderung turun mengindikasikan tekanan jual mereda. Dengan demikian, IHSG diperkirakan lanjutkan konsolidasi di atas
support 7.200 dan
resistance 7.300 pada perdagangan Senin (22/1).
Valdy mengatakan, sentimen regional cenderung negatif, yaitu penurunan China Foreign Direct Investment (FDI) sebesar 8% secara
year on year (YoY) di Desember 2023.
Baca Juga: IHSG Melemah Pekan Ini, Simak Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik pada Pekan Depan “Kondisi ini memperkuat indikasi bahwa pemulihan aktivitas ekonomi di Tiongkok masih berjalan lambat di 2023,” ujar Valdy kepada Kontan.co.id, Jumat (19/1). Sementara sentimen dari dalam negeri, dia menjelaskan bahwa pelaku pasar mengantisipasi rilis kinerja keuangan kuartal keempat 2023 dari emiten di Indonesia. Tak hanya itu, beberapa bank besar juga dijadwalkan rilis pada pekan depan, antara lain PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (
BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (
BBRI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS).
Baca Juga: Wall Street Reli, Indeks S&P 500 Ditutup di Level Tertinggi Valdy pun merekomendasikan
top picks pada sejumlah saham bank untuk perdagangan Senin (22/1) yang meliputi BBRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), BBNI,
dan BRIS. Selain itu, dia juga merekomendasikan
trading buy pada saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan merekomendasikan speculative buy pada saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Lebih lanjut, Valdy menyebutkan untuk pekan ini, beberapa hal yang menjadi fokus pelaku pasar dan menyebabkan pergerakan sideways IHSG antara lain: 1. Pasar di AS menilai bahwa sejumlah data ekonomi terbaru di AS berpotensi mendorong the Fed untuk
less-aggressive dalam memangkas suku bunga acuan di 2024. 2.
Pasar mengantisipasi rilis data laporan keuangan kuartal keempat 2023, terutama dari bank-bank besar yang dijadwalkan rilis di pekan terakhir Januari 2024. Selain itu, juga terdapat kekhawatiran kinerja yang lebih rendah dari ekspektasi karena pertumbuhan rata-rata
loan di 2023 yang relatif lebih rendah dari ekspektasi awal tahun di sekitar 10%. 3. Pasar masih merespons keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan di 6%, namun belum memberikan
clue mengenai potensi pemangkasan suku bunga acuan di 2024. Baca Juga: IHSG Turun 0,19% dalam Sepekan, Cek Proyeksi dan Rekomendasi Saham untuk Pekan Depan Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, untuk perdagangan Senin (22/1) akan dipengaruhi pergerakan bursa global, ditambah akan adanya dampak dari pergerakan harga komoditas global. “Dengan begitu, maka IHSG akan rawan terkoreksi pada Senin (22/1), dengan
support di 7.152 dan resistance di 7.256,” ujar Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/1). Untuk rekomendasi saham pada Senin, (22/1), Herditya mengatakan investor dapat mencermati saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) dengan target harga Rp 1.070-Rp 1.100 per saham, lalu PT Hartadinata Abadi Tbk (
HRTA) dengan target harga Rp 382-Rp 402 per saham dan PT Blue Bird Tbk (
BIRD) dengan target harga Rp 1.900-Rp 2.000 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati