KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup menguat 0,60% atau 41,71 poin ke level 6.941,85 pada perdagangan Selasa (14/2).
Technical Analyst Kanaka Hita Solvera menilai penguatan IHSG pada hari Selasa mengikuti pergerakan indeks Amerika yang juga mengalami penguatan. Sebab adanya perkiraan penurunan inflasi US pada bulan lalu ke level 6,2% dari level 6,5%. Untuk Rabu (15/2) Andhika memperkirakan rawan untuk koreksi karena aksi
profit taking dan juga secara teknikal IHSG sudah mendekati resistennya di level 6.962.
"Pada perdagangan Rabu pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh rilisnya data inflasi di Amerika Serikat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/2). Baca Juga:
IHSG Naik ke 6.941 Selasa (14/2), BBRI, BBCA, BBNI Paling Banyak Net Buy Asing Ia pun memperkirakan IHSG akan bergerak dengan
support di 6.896. Sementara
resistance berada di level 6.962.
Equity Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang melihat secara teknikal terbentuk
golden cross pada Stochastic RSI sejalan dengan penyempitan
negative slope MACD menjadi sinyal penguatan lanjutan. Potensi uji
resistance berikutnya di kisaran 6.960-6.980 di Rabu (15/2), sementara
support di level 6.870. Menurutnya, dari internal pasar akan mencermati rilis Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) serta data ekspor dan impor pada Rabu (15/2). NPI diperkirakan akan kembali surplus sebesar US$3,35 miliar di Januari 2023. "Sementara itu, ekspor dan impor diperkirakan naik sebesar 12,5% dan 1,5% YoY di Januari 2023," katanya.
Baca Juga: IHSG Naik 0,60% ke 6.941 Hingga Tutup Pasar Selasa (14/2) Dengan demikian, Alrich menilai pasar dapat memperhatikan saham-saham yang berpotensi melanjutkan
rebound seperti
BRIS,
BUMI dan
AKRA.
Selain itu, perhatikan potensi
rebound dari sejumlah saham seperti
JPFA,
SMRA,
TINS dan
UNVR di Rabu (14/2). Sementara Andhika merekomendasikan
KRYA dan
ASLC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi