KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hingga 2,06% ke level 6.561,55 pada perdagangan Jumat (26/11).

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, penurunan IHSG tak lepas dari kekhawatiran pasar terhadap munculnya varian baru virus Covid 19 yakni varian B.1.1.529.

Kemudian, sambungnya, koreksi pasar saham juga karena sudah mendekati jadwal rebalancing MSCI, hal ini umum terjadi karena memang terjadinya di bulan Februari dan November. “Menurut saya sisanya adalah kepanikan investornya sendiri, mungkin karena khawatir akan terulangnya market seperti tahun lalu,” papar William pada Kontan.co.id, Sabtu (26/11).

Ia memandang IHSG masih memungkinkan untuk mencapai level 6.700–6.800 hingga tutup tahun 2021. William memproyeksi IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam kisaran 6.506 sampai dengan 6.690 pada perdagangan Senin (29/11).

Baca Juga: IHSG diramal melanjutkan pelemahan pada Senin (29/11)

Saham-saham yang bisa dicermati untuk perdagangan Senin (2/11) meliputi:

1. BCIC

Sideways trend: mengalami tren mendatar dalam area 226 sampai dengan 316.

Rekomendasi: trading dalam area tersebut Support: Rp 226 Resistance: Rp 316

2. BMRI

Testing support: menguji support pada 7.050 dan 6.875 (berpotensi menjadi demand zone) Rekomendasi: buy on weakness, dengan target harga Rp 7.500, stop loss kurang dari Rp 6.875. Support: Rp 7.050, Rp 6.875. Resistance: Rp 7.500.

3. EXCL

Chart pattern: membentuk pola head and shoulders yang merupakan pola bearish, neckline pada 2.820. Rekomendasi: wait and see Support: Rp 2.820. Resistance: Rp 3.070, Rp 3.270.

4. TRIN

Trend following: melanjutkan penguatan di atas garis support pada 252. Rekomendasi: buy on weakness dengan target harga Rp 280, stop loss kurang dari Rp 242. Support: Rp 252; Rp 242. Resistance: Rp 280; Rp 298.

Baca Juga: Varian baru Covid-19 bikin cemas, IHSG anjlok 2,06% pada Jumat (26/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati