KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup menguat 0,52% ke level 6.586,443 pada perdagangan Kamis (4/11). Bersamaan, investor asing melakukan aksi beli bersih (
net buy) senilai Rp 332,69 miliar di pasar reguler. Setelah dua hari menguat, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG rawan untuk terkoreksi pada perdagangan Jumat (4/11). IHSG diperkirakan bergerak dengan level
support di 6.480 dan
resistance di 6.627. “Untuk besok akan ada rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia,” terang Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (4/11).
Terkait kebijakan
tapering yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, Herditya memperkirakan sentimen ini sudah cukup diperhitungkan (
priced in) oleh pasar.
Baca Juga: Saham-saham yang banyak dijual asing saat IHSG ditutup menguat pada Kamis (4/11) Kebijakan
tapering kali ini nampaknya tidak terlalu berdampak signifikan terhadap pasar saham. Hal ini karena kebijakan pengetatan stimulus moneter ini sudah diumumkan oleh The Fed jauh-jauh hari. Selain rilis produk domestik bruto (PDB) kuartal ketiga, pelaku pasar juga mencermati laporan keuangan emiten di kuartal ketiga. “Ini juga masih menjadi hal yang dicermati dari para pelaku pasar,” sambung Herditya. Untuk perdagangan besok, pelaku pasar dapat mencermati saham-saham dari sektor properti, konstruksi, dan industri dasar.
Senada, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama juga memproyeksikan IHSG akan melemah terbatas dengan
support 6.510 dan
resistance 6.610. Okie mengatakan, pelaku pasar akan mencermati rilis data GDP kuartal III-2021 yang diproyeksi bakal lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Saham-saham yang dapat dicermati besok antara lain PT Medco Energi Internasional Tbk (
MEDC), PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli