KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten jalan tol diprediksi masih bisa bertumbuh di tahun 2024 akibat volume kendaraan melintas yang terus meningkat. Kinerja sejumlah emiten jalan tol memang mencatatkan kinerja beragam hingga kuartal III 2023. Misalnya, PT Jasa Marga Tbk (
JSMR) mencatatkan kenaikan laba 497% hingga kuartal III 2023. Melansir keterbukaan informasi, Minggu (17/12), laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk JSMR per September 2023 sebesar Rp 5,97 triliun. Pada periode sama tahun lalu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1 triliun.
JSMR membukukan pendapatan Rp 14,08 triliun hingga kuartal III. Raihan itu naik 20,13% dari periode sama tahun lalu Rp 11,72 triliun.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Operasional, Jasa Marga (JSMR) Gelontorkan Pinjaman ke Anak Usahanya Liburan akhir tahun diniliai sebagai salah satu momentum yang bisa dimanfaatkan emiten jalan tol untuk meningkatkan pendapatan. Namun, JSMR ternyata tidak akan mengadakan diskon tarif tol pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Corporate Commnication & Comunity Development Group Head JSMR Lisye Octaviana mengatakan, pihaknya telah menyiapkan antisipasi peningkatan volume dan kepadatan di jalur gerbang tol dan rest area selama liburan akhir tahun. Namun, peningkatan volume lalu lintas pada libur Nataru diprediksi masih di bawah Lebaran 2023. "JSMR tidak ada rencana diskon tarif Nataru," ungkap Lisye pada Konferensi Pers JSMR, Senin (4/12). Pada Lebaran lalu, ada kebijakan potongan tarif tol sebesar 20%. Namun, JSMR tetap tidak memberikan diskon tol untuk mengantisipasi penurunan pendapatan di akhir tahun 2023. "Kami ingin mencari nilai optimal dari pendapatan tersebut. Kami mau distribusi volume. Jadi, ini justru upaya kami untuk mencegah penurunan pendapatan," paparnya. Analis Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei melihat, meskipun JSMR tidak memberikan diskon tarif tol, hal itu seharusnya tidak akan terlalu mempengaruhi volume kendaraan yang melintas. “Untuk JSMR, walaupun tidak ada diskon tarif tol, seharusnya tidak terlalu mempengaruhi volume kendaraan yang melintas. Sebab, memang biasanya mobilitas masyarakat meningkat di akhir tahun,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (15/12).
Baca Juga: Inilah Jalan Tol Baru yang Bakal Dibuka Saat Natal dan Tahun Baru 2024 Secara umum, ada beberapa sentimen yang mempengaruhi kinerja di emiten jalan tol pada tahun 2024. Dari sisi pendapatan, yaitu jika ruas tol yang dimiliki sudah saling terkoneksi. “Lalu, dari sisi neraca jika emiten bisa melakukan divestasi aset non produktif untuk mengurangi utang,” paparnya. Dengan masih beragamnya kinerja hingga hari ini, Jono masih belum memberikan rekomendasi untuk emiten jalan tol. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi