KONTAN.CO.ID - JAKARTA. MNC Sekuritas memproyeksi pergerakan IHSG hari ini Selasa (12/2) akan dihantui oleh sejumlah sentimen negatif. Sentimen tersebut antara lain penurunan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 0,21% akibat alotnya perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Selain itu penurunan tersebut merupakan bentuk antisipasi dari perlambatan ekonomi ditengah turunnya harga sejumlah komoditas seperti EIDO sebesar 0,41%, minyak kelapa sawit (CPO) 1,09%, nikel 0,86%, dan batubara 0,51%. Terdepresiasinya nilai tukar rupiah yang hampir mendekati level Rp 14.100 juga ikut andil dalam mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini di kisaran 6.444 - 6.538. "Sementara itu pihak terdepresiasinya rupiah mulai membawa angin segar untuk saham berbasis ekspor seperti serta saham sektor konsumsi, retail, industrial properti dan infrastruktur menarik untuk diburu menyusul antisipasi membaiknya kinerja fundamental, besarnya kontrak baru yang mereka peroleh dan akan ditahannya suku bunga acuan," kata Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang dalam risetnya Selasa (12/2).
Simak proyeksi MNC Sekuritas untuk pergerakan IHSG hari ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. MNC Sekuritas memproyeksi pergerakan IHSG hari ini Selasa (12/2) akan dihantui oleh sejumlah sentimen negatif. Sentimen tersebut antara lain penurunan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 0,21% akibat alotnya perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Selain itu penurunan tersebut merupakan bentuk antisipasi dari perlambatan ekonomi ditengah turunnya harga sejumlah komoditas seperti EIDO sebesar 0,41%, minyak kelapa sawit (CPO) 1,09%, nikel 0,86%, dan batubara 0,51%. Terdepresiasinya nilai tukar rupiah yang hampir mendekati level Rp 14.100 juga ikut andil dalam mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini di kisaran 6.444 - 6.538. "Sementara itu pihak terdepresiasinya rupiah mulai membawa angin segar untuk saham berbasis ekspor seperti serta saham sektor konsumsi, retail, industrial properti dan infrastruktur menarik untuk diburu menyusul antisipasi membaiknya kinerja fundamental, besarnya kontrak baru yang mereka peroleh dan akan ditahannya suku bunga acuan," kata Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang dalam risetnya Selasa (12/2).