KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup menguat 0,92% ke level 7.699,01 pada perdagangan Rabu (10/9/2025) setelah mengalami koreksi selama tiga hari beruntun. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, meredanya kekhawatiran investor dari dampak pergantian Menteri Keuangan dan adanya
bargain hunting pada saham-saham yang sudah mengalami penurunan signifikan menjadi faktor pendorong
rebound IHSG. Tak hanya IHSG, mayoritas indeks bursa Asia juga ditutup menguat karena ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed dan hasil data inflasi China yang tercatat deflasi 0,4%
year on year (yoy) pada Agustus 2025.
Dari dalam negeri, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia turun dari 118,1 pada Juli 2025 menjadi 117,2 pada Agustus 2025. Ini merupakan level terendah IKK sejak September 2022.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,92% ke 7.699, Saham Bank BUMN Kompak Menghijau Rabu (10/9/2025) Sementara menurut Analis sekaligus VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyebut, penguatan IHSG disebabkan oleh sejumlah faktor seperti
technical rebound seiring beberapa saham emiten masuk ke area
oversold sehingga mendorong spekulasi pasar, serta respons pasar atas potensi pemangkasan suku bunga acuan The sebesar 25 bps. Hal ini akan membuka ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk melonggarkan kebijakan suku bunga serta potensi masuknya dana asing. “Di sisi lain, tekanan akibat dampak reshuffle kabinet sudah berkurang meski pasar belum sepenuhnya merespons positif,” ujar Audi, Rabu (10/9/2025). Walau begitu, pasar masih mengkhawatirkan bahwa penguatan IHSG hanya bersifat
rebound jangka pendek. Pasalnya, investor asing kembali mencatatkan
outflow atau
net foreign sell sebesar Rp 574,02 miliar di seluruh pasar. Untuk perdagangan Kamis (11/9/2025), para pelaku pasar diperkirakan akan menantikan rilis data inflasi AS periode Agustus 2025 yang diperkirakan tumbuh 2,8% yoy atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Di samping itu, investor juga akan mencermati hasil pertemuan European Central Bank (ECB) yang diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 2,15%. Alrich bilang, secara teknikal indikator MACD masih menunjukkan pelebaran
negative slop. “Di sisi lain, indikator Stochastic RSI berada di area
oversold, namun belum menunjukkan
reversal,” tutur dia, Rabu (10/9/2025).
Alhasil, Alrich memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran level 7.600—7.800 pada esok hari. Adapun saham
AMRT,
UNVR,
BBYB,
ARTO, dan
AKRA dapat menjadi pilihan bagi investor untuk perdagangan besok.
Di lain pihak, Audi memperkirakan IHSG akan bergerak
mixed dengan kecenderungan menguat pada Kamis nanti di kisaran 7.630—7.775 yang mana indikator MACD memperlihatkan pelemahan tren. Saham
BBRI direkomendasikan
speculative buy oleh Audi dengan support di level Rp 3.770 per saham dan resistance Rp 4.070 per saham. Selain itu, saham
BRPT juga disarankan
buy on break di level Rp 2,300 per saham dengan support di level Rp 2.170 per saham dan resistance Rp 2.500 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News