KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melemah 0,87% atau 65,92 poin ke 7.488,68 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (22/8). IHSG melemah setelah menguat dalam empat hari perdagangan berturut-turut dan tembus rekor baru.
Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi memperkirakan IHSG pada Jumat (23/8) bergerak cenderung melemah dalam rentang level
support 7.425 dan
resistance 7.585 dengan indikator RSI menunjukkan penurunan. "Meski demikian, tekanan jual dari sisi volume terlihat cenderung lemah dan berada di bawah rerata 20 hari sehingga kami melihat ini masih dalam koreksi sehat," kata Audi kepada Kontan, Kamis (22/8).
Audi bilang, sentimen dari ketidakstabilan situasi akibat politik dalam negeri diperkirakan memengaruhi spekulasi pasar dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terdepresiasi sebesar 1,15%. "Kami perkirakan akan menekan pasar besok," ujarnya.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan saat ini, IHSG belum mampu bertahan di atas level 7,500 sehingga berpotensi melanjutkan koreksi menuju level 7,450 pada perdagangan Jumat (23/8).
Baca Juga: Saham Pilihan & Nasib IHSG Usai Euforia All Time High dan Gonjang-Ganjing Pilkada Secara teknikal, terdapat penyempitan
positive slope pada indikator MACD serta indikator Stochastic RSI mengalami
Death Cross di
overbought area yang mengindikasikan potensi pelemahan. Alrich menyampaikan, pasar menantikan rilis data
Initial Jobless Claims pekan lalu di Amerika Serikat yang dijadwalkan rilis nanti malam (22/8) dan diperkirakan naik menjadi 230.000 dari 227.000 di pekan sebelumnya. "Perkiraan tersebut menunjukkan bahwa adanya potensi pelemahan pada sektor tenaga kerja Amerika Serikat di pekan lalu," ujar Alrich kepada Kontan, Kamis (22/8). Selain itu, pasar menantikan pidato Kepala The Fed Jerome Powel dan pertemuan
European Central Bank yang dijadwalkan pada Jumat (23/8) untuk petunjuk lebih jelas terkait arah kebijakan moneter ke depannya. Dari sisi regional, pasar menantikan rilis data
core inflation rate year on year Juli 2024 di Jepang yang dijadwalkan rilis Jumat (23/8). Ini diperkirakan mengalami kenaikan menjadi 2.7%
yoy dari 2.6%
yoy. "Peningkatan inflasi tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap
outlook pertumbuhan ekonomi Jepang di semester II-2024," terangnya. Alrich merekomendasikan
trading buy untuk saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO) dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (
DOID). Selain itu ia juga merekomendasikan
buy on weakness untuk saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (
BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI), PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (
CPIN). Audi merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan Jumat (23/8) sebagai berikut:
1. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Rekomendasi: Buy on break
- Target harga: Rp 2.740
- Support: Rp 2.640
- Resistance: Rp 2.850
2. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) - Rekomendasi: Speculative buy
- Support: Rp 10.050
- Resistance: Rp 11.900
3. PT Adaro Energy Indonesia (ADRO) - Rekomendasi: Trading buy
- Support: Rp 3.220
- Resistance: Rp 3.560
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari