KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melompat ke level 7.253,37 pada pekan pertama semester II-2024. Level ini didapat usai IHSG menutup perdagangan pekan ini dengan kenaikan 0,45% pada Jum'at (5/7). Secara mingguan dari 1 Juli - 5 Juli, IHSG mengakumulasi penguatan 189,79 poin atau melejit 2,69%. Hampir semua indeks menguat di pekan ini. Secara sektoral, hanya dua indeks yang melemah, yakni infrastruktur yang turun tipis -0,01% dan kesehatan merosot -0,57%. Sedangkan sektor dengan kenaikan paling tinggi dipimpin oleh sektor industri (+6,17%), energi (+5,86%) serta transportasi & logistik (+4,96%). Dana dari investor asing sudah kembali mengalir, dengan mengakumulasi beli bersih (net buy) senilai Rp 2,63 triliun sepanjang pekan ini.
Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus mengamati kembalinya
capital inflow dari investor asing mengembuskan angin segar bagi IHSG. Seiring dengan sejumlah saham big caps yang sudah berbalik naik seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (
BBRI). Selain BBRI, barisan big caps lain turut menguat dan menjadi top leader di pekan ini. Di antaranya ada PT Bayan Resources Tbk (
BYAN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (
BMRI), PT Amman Mineral Internasional Tbk (
AMMN), serta duo Barito, PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (
BREN).
Baca Juga: IHSG Ditutup Naik 0,45% ke 7.253,37 Jumat (5/7), Top Gainers: MBMA, BMRI, PGEO Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Wahyu Saputra menambahkan, penguatan IHSG pekan ini sejalan dengan laju mayoritas bursa Asia. Katalis eksternal menjadi pendorongnya, terutama terkait data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membuka peluang The Fed untuk memangkas suku bunga. Data ekonomi domestik Juni ikut membawa katalis penting, dengan tingkat inflasi yang terkendali dan cadangan devisa yang mengalami kenaikan. "Selain itu dari sisi pergerakan nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan," ungkap Wahyu kepada Kontan.co.id, Jum'at (5/7). Research Analyst FAC Sekuritas Patrick Jorghy Manek sepakat, data ekonomi AS yang meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, data ekonomi domestik, penguatan rupiah serta kembalinya capital inflow, menjadi pendongkrak utama IHSG. Namun, pelaku pasar sebaiknya jangan terlalu euforia lantaran ada indikasi aksi profit taking pada pekan depan. Patrick memprediksi IHSG akan mengarah ke area resistance 7.300 dengan support di 7.150. Daniel setuju, usai penguatan di pekan ini, ada potensi koreksi sehat akibat terjadi profit taking. Hitungan Daniel, IHSG berpeluang terkoreksi minor ke level 7.150. Dalam skenario
bullish, Wahyu menaksir IHSG berpeluang menembus resistance 7.374 - 7.396. Sedangkan dalam skenario bearish, IHSG bisa bergerak ke area support 7.099 - 7.125.
Wahyu menjagokan saham PT Astra Otoparts Tbk (
AUTO), PT Panin Financial Tbk (
PNLF), dan PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA), dengan target harga masing-masing di Rp 2.200, Rp 362 dan Rp 555. Daniel melihat saham penggerak IHSG seperti BBRI dan BMRI masih menarik dikoleksi. Senada, Patrick melirik big bank dengan valuasi yang relatif masih murah yakni BBRI, BBNI dan BMRI. Di luar saham perbankan, saham energi yakni migas dan batubara bisa menjadi pilihan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari