Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah di Pekan Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pekan depan bakal mencermati langkah lebih lanjut keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI). Dari eksternal, rilis data perumahan Amerika Serikat (AS) berpotensi mempengaruhi pergerakan inflasi AS.

Analis Komoditas Lukman Leong mencermati pergerakan rupiah bakal berada dalam defensif mode selama pekan depan. Investor akan sangat mengantisipasi rapat gubernur BI di hari Kamis (22/6) dalam merespons kebijakan The Fed yang terbaru.

Bank Indonesia kemungkinan mendapatkan tekanan untuk menaikkan suku bunga. Sebab, apabila The Fed mengerek suku bunga dua kali lagi menjadi 5,75% dari 5,25%, maka akan menyamai tingkat suku bunga BI.


“Untuk itu, Saya melihat rupiah cenderung datar dan berpotensi melemah terbatas hingga pertemuan Bank Indonesia,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (16/6).

Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Melemah di Perdagangan Senin (19/6), Intip Sentimennya

Sementara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat rupiah berpotensi menguat terbatas di pekan depan. Rupiah berpotensi menguat seiring rilisnya data-data yang berkaitan dengan perumahan AS seperti Building Permits dan Housing Starts.

“Indikator perumahan tersebut dapat menjadi indikator pergerakan inflasi inti AS, mengingat determinan utama tingginya inflasi inti di AS adalah dari sisi perumahan,” ungkap Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (16/6).

Josua memperkirakan rupiah di pekan depan bakal bergerak di kisaran Rp 14.850 per dolar AS -Rp 14.975 per dolar AS. Sebagai informasi, kurs rupiah spot ditutup pada level Rp 14.940 per dolar AS di perdagangan Jumat (16/6).

Baca Juga: Lonjakan Impor Diperkirakan Terus Berlanjut, Bisa Menekan Rupiah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat