KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi bergerak flat dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan Jumat (9/12). Sentimen pergerakannya berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, investor akan mencermati data penjualan ritel domestik. Dari data ini, pelaku pasar dapat melihat apakah ada perlambatan permintaan seperti yang dikhawatirkan atau tidak. Sementara dari eksternal, dolar AS cenderung dalam posisi defensif menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan.
"Meskipun begitu, data ekonomi akhir-akhir ini cukup kuat," ucap Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (8/12). Baca Juga: Perkasa, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 15.621 Per Dolar AS Pada Hari Ini (8/12) Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menambahkan, data penjualan ritel yang dirilis besok akan memberikan sejumlah dukungan untuk rupiah. Penjualan ritel Indonesia meningkat 4,6% secara tahunan pada September 2022, setelah naik 4,9% di bulan sebelumnya. Ini adalah kenaikan perdagangan ritel terlemah sejak Juni 2022, di tengah dampak kenaikan harga bahan bakar yang tajam.