KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Sentimen pendukung rupiah adalah ekspektasi pasar terhadap aksi Federal Reserve (The Fed). Pada Kamis (26/1), rupiah di pasar spot berhasil menguat 0,11% ke Rp 14.948 per dolar Amerika Serikat (AS). Hanya saja, penguatan di pasar spot tidak diikuti oleh nilai tukar di kurs Jisdor Bank Indonesia (BI). Rupiah Jisdor melemah 0,04% menuju level Rp 14.964 per dolar AS. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah seiring dolar AS yang masih melemah karena musim pendapatan perusahaan AS yang suram memicu kekhawatiran resesi.
Pendapatan dari perusahaan-perusahaan AS dan serangkaian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sektor teknologi telah memperdalam kekhawatiran akan penurunan ekonomi yang tajam di Amerika Serikat. "Ini membuat investor mengurangi ekspektasi tentang berapa lama lagi Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga secara agresif," tulis Ibrahim dalam riset harian, Kamis (26/1). Baca Juga: Berotot, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.948 Per Dolar AS Pada Hari Ini (26/1) Dia menambahkan, para pedagang juga mewaspadai serangkaian pertemuan bank sentral di pekan depan. Utamanya, pasar menanti keputusan The Fed mengenai suku bunga yang diperkirakan hanya naik sebesar 25 basis poin (bps). Presiden HFX International Berjangka Sutopo Widodo menambahkan, penguatan rupiah juga terjadi seiring melemahnya dolar AS. Indeks dolar AS (DXY) masih berada di bawah tekanan pasar karena ekspektasi sikap The Fed yang kurang hawkish. Sementara pada perdagangan esok, rupiah diperkirakan masih berada dalam kisaran angka psikologis Rp 15.000 per dolar AS.