KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih loyo menghadapi dolar Amerika Serikat (AS) dengan melemah 0,56% ke Rp 15.490 per dolar AS, Selasa (26/9). Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan bahwa pelemahan rupiah karena investor merespons pernyataan hawkish the Fed Kashkari yang semakin meningkatkan ekspektasi akan kenaikan suku bunga lainnya dari The Fed. Lukman memperkirakan rupiah masih akan tertekan. Utamanya sentimen positif investor pada dolar AS akhir-akhir ini masih kuat, ditambah dengan absennya data ekonomi penting domestik.
"Investor mengantisipasi data inflasi PCE AS Jumat ini, serta pernyataan beberapa pejabat the Fed," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/9). Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,42% ke Rp 15.464 Per Dolar, Paling Lemah Sejak Januari Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi juga menilai tekanan rupiah masih akan berlanjut. Meningkatnya kekhawatiran akan penutupan pemerintahan AS tidak banyak menghalangi penguatan dolar, dengan suku bunga yang lebih tinggi.