KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali menguat pada perdagangan Selasa (30/1). Rupiah spot ditutup naik 0,19% ke Rp 15.780 per dolar Amerika Serikat (AS). Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, penguatan rupiah didorong sejumlah sentimen. Mulai dari intervensi yang masih dilakukan Bank Indonesia, melandainya USD Index, dan meredanya isu menteri yang mundur. "Ini mendorong inflow dan mengurangi tekanan ke rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/1).
Untuk Rabu (31/1) Fikri berpandangan pergerakan rupiah akan bergantung pada dua rilis data eksternal. Yakni, data GDP Europe Union dan Job Opening AS. Baca Juga: Sri Mulyani Optimistis Rupiah Menguat Stabil pada Tahun 2024 Menurutnya, jika hasil data Europe Union positif maka bisa meningkatkan USD Index sehingga rupiah akan tertekan. Sementara untuk Job Opening AS, pasar mengekspektasikan di level 8,7 juta. Fikri mengatakan, jika hasilnya lebih dari 8,7 juta maka juga akan memberatkan rupiah. Sementara jika kurang dari itu, maka rupiah berpotensi terapresiasi.