KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot berhasil ditutup menguat 0,10% dari hari sebelumnya. Hari ini, Selasa (21/11), kurs rupiah pasar spot ditutup pada level Rp 15.697 per dolar Amerika Serikat (AS). Nasib berbeda bagi rupiah Jisdor. Kurs rupiah Jisdor ditutup melemah tipis 0,06% menuju level Rp 15.716 per dollar AS pada perdagangan hari ini. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pergerakan rupiah pada hari ini mampu berbalik arah di akhir sesi, setelah pada awal sesi cenderung bergerak melemah.
"Rupiah mampu menguat setelah pernyataan dari salah satu pejabat Fed, Loretta Mester, mendorong kembali ekspektasi Fed terhadap perlambatan laju kenaikan suku bunga Fed," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (21/11)
Baca Juga: Volume Rata-rata Harian Transaksi PUAB Rupiah Capai Rp 15,76 Triliun di Oktober 2022 Josua menambahkan, Mester nampaknya optimis bahwa Fed berkemungkinan menaikkan suku bunganya hanya sebesar 50 basis poin (bps) di pertemuan mendatang. Analis Monex Investindo Andian Wijaya mengatakan, pergerakan rupiah masih dipengaruhi sentimen pasar global terhadap outlook kenaikan suku bunga Bank Sentral AS di bulan Desember nanti. Meskipun sudah ada upaya dari Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan di pekan lalu, tetapi isu kenaikan suku bunga The Fed masih akan berlanjut hingga pertengahan tahun 2023. "Ini menjadi peluang yang melemahkan rupiah, sehingga kemungkinan pelemahan akan terjadi di esok hari," ucap Andian kepada Kontan.co.id, Selasa (21/11).
Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,06% ke Rp 15.716 Per Dolar AS Pada Selasa (22/11) Andian bilang, terkait upaya untuk menjaga rupiah di bawah level Rp 16.000 per dollar AS bakal mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan pencegahan. Sentimen outlook kebijakan moneter The Fed menjadi penggerak sentimen rupiah. Andian memprediksikan pergerakan rupiah esok hari pada kisaran Rp 15.680 per dolar AS-Rp 15.850 per dolar AS. Sementara, Josua memperkirakan Rupiah berpotensi menguat terbatas di rentang Rp 15.650 per dolar AS-Rp 15.750 per dolar AS. Hal itu mengingat pada malam ini, tidak ada data dari AS yang berpengaruh penting. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati