KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Menteng Heritage Realty (MHR) berencana untuk menggelar penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 12 April 2019. Jumlah saham yang ditawarkan sebesar 1,19 miliar saham atau sebanyak 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Menteng Heritage Realty pun menetapkan kisaran harga penawaran sebesar Rp 101 hingga Rp 105 per saham yang menyiratkan Price to Book Value (PBV) yang berkisar dari 4 kali hingga 5 kali. Dengan demikian perseroan akan meraup dana yang berkisar dari Rp 120,36 miliar hingga Rp 125,13 miliar. Adapun dalam IPO tersebut, perseroan menggunakan laporan keuangan triwulan tiga 2018 dan menunjuk Sinar Mas sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Menteng Heritage Realty merencanakan untuk menggunakan dana sebesar 49,55% yang diperoleh dari IPO tersebut untuk mengakuisisi PT Global Samudra Nusantara. Kemudian sebesar 25,57% akan dipakai untuk mengakuisisi PT Wijaya Wisesa Bakti dan sebesar 19,98% untuk peningkatan modal ke PT Wijaya Wisesa Development. Lalu 4,90% sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengungkapkan bahwa jika dibandingkan dengan PBV industri perhotelan yang saat ini sebesar 2 kali, maka PBV Menteng Heritage termasuk kemahalan. "Tapi, perhitungan PBV tersebut mungkin belum termasuk hitungan ketika ada tambahan modal setelah IPO. Biasanya setelah IPO, PBV akan kembali turun karena ada penambahan modal dari IPO," terangnya, Jumat (22/3).