KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) menargetkan kenaikan kinerja pada tahun 2019 ini. Perusahaan properti ini menargetkan pendapatan naik di kisaran Rp 4 triliun hingga Rp 4,5 triliun. Sementara itu, "Target laba bersih tahun ini masih dihitung. Tapi diharapkan margin laba bersih ASRI di 2019 di kisaran 25%-30%," ujar Tony Rudiyanto, Sekretaris Perusahaan ASRI kepada kontan.co.id, Selasa (22/1). Untuk mengejar target di tahun 2019 ini, Tony bilang pihaknya bakal terus mengembangkan dua proyek yang terletak di Kawasan Alam Sutera Serpong dan Suvarna Sutera, Pasar Kemis, Tangerang.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, kinerja sektor properti yang sempat melemah pada tahun 2018 lalu berpotensi untuk bertumbuh di tahun ini. Ia bilang alasan yang mendasar adalah jika The Fed tak terlampau agresif menaikan suku bunga acuan di tahun ini, maka Bank Indonesia (BI) juga bakal lebih fleksibel untuk membuat keputusan antara menahan atau menurunkan suku bunga acuannya. "Jadi jika BI menurunkan suku bunga, maka akan lebih bagus bagi sektor properti. Sebab akan mampu meningkatkan permintaan masyarakat untuk membeli dan berinvestasi di sektor properti lewat skema KPR maupun KPA," paparnya. Sementara untuk target kinerja dan
marketing sales ASRI di 2019, Nafan bilang masih cukup realistis asalkan situasi ekonomi makin kondusif sehingga bisa mendorong pertumbuhan sektor properti. Selain itu, ia melihat daerah Alam Sutera akan menjadi lokasi yang strategis karena ada akses jalan tol. "Jika tahun ini sudah tersambung seluruhnya maka bisa meningkatkan minat masyarakat untuk membeli produk-produk ASRI dan dengan sendirinya bisa meningkatkan kinerja fundamental dan
marketing sales-nya," tambahnya. Kemudian soal penerbitan
global bond ASRI yang sebesar US$ 175 juta pada hari ini, ia melihat sebagai langkah tepat bagi ASRI untuk merestrukturisasi utangnya. "Hal ini perlu dilakukan sehingga ke depan jumlah utang ASRI bisa makin berkurang dan membuat kinerja keuangan menjadi semakin sehat," tukas dia. Sedangkan dari sisi saham, ia merekomendasikan untuk lakukan akumulasi beli dengan target harga pada jangka menengah di level Rp 404 per saham. Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyatakan kinerja ASRI di 2019 bisa meningkat. "Ada sentimen positif dari LTV dan insentif pajak properti. Berdasarkan data tahun-tahun yang lalu, kebijakan ini berhasil mendongkrak kinerja sektor properti termasuk ASRI," tuturnya.
Meskipun begitu, William melihat kinerja ASRI bakal dipengaruhi oleh pergerakan rupiah. "Tantangannya cuma satu yaitu rupiah. Soalnya ASRI sangat sensitif terhadap pergerakan rupiah. Jika rupiah melemah sedikit saja,maka turun harga sahamnya. Kecuali kalau tahun ini rupiah sudah stabil kembali, maka sangat mungkin untuk ASRI menguat kembali," lanjutnya. Ia merekomendasikan beli saham ASRI dengan target jangka panjang di level Rp 525 per saham. "Untuk jangka pendeknya sedang menguji
resistance di level Rp 354 per saham. Jika berhasil
break out, maka target selanjutnya berkisar dari Rp 370-Rp 414 per saham," tandasnya. Pada penutupan hari ini, saham ASRI turun 0,59% ke level Rp 338 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi