KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode pembagian dividen akan menjadi fokus investor setelah perilisan laporan keuangan emiten untuk tahun 2018. Berdasarkan riset analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Selasa (19/3), ada 10 emiten yang diestimasi memiliki
dividen
yield terbesar di tahun ini. Di antaranya PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG) yang memiliki estimasi dividen
yield di 2019 sebesar 14,9%, dengan
Price to Book Value (PBV) sebesar 1,87 kali dan dividen
pay out ratio di 2017 sebesar 103,7%. Posisi kedua dan ketiga diikuti oleh PT Mitrabara Adiperdana Tbk (
MBAP) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (
ADMF) yang masing-masing diestimasi sebesar 9,2% dan 8,5%. PBV MBAP sebesar 1,74 kali dan dividen
pay out ratio di 2017 sebesar 79,1%. Sementara PBV ADMF sebesar 1,51 kali dan dividen
pay out ratio di 2017 sebesar 50%.
Selanjutnya untuk posisi empat dan lima ada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (
BJTM) dan PT Total Bangun Persada Tbk (
TOTL) yang masing-masing memiliki estimasi dividen
yield sebesar 8,3% dan 8,1%. PBV
BJTM sebesar 1,14 kali dan dividen
pay out ratio di 2017 sebesar 56,5%. Sementara PBV
TOTL sebesar 1,01 kali dan dividen
pay out ratio di 2017 sebesar 69,4%. Posisi keenam dan ketujuh ada PT Samudera Indonesia Tbk (
SMDR) dan PT Astra Graphia Tbk (
ASGR) yang diestimasi memiliki dividen
yield sebesar 6,5% dan 6,4%. PBV SMDR sebesar 0,36 kali dan DPR di 2017 sebesar 49,9%. Sementara PBV
ASGR sebesar 1,32 kali dan DPR di 2017 sebesar 39,8%. Posisi kedelapan hingga 10 diisi oleh PT BISI International Tbk (
BISI), PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (
TBLA) yang masing-masing memiliki estimasi dividen
yield untuk 2019 sebesar 6,2%, 6,1% dan 6,1%. PBV
BISI sebesar 2,0 kali dan dividen
pay out ratio di 2017 sebesar 74,6%. Sementara PBV
PTBA sebesar 3,19 kali dan dividen
pay out ratio di 2017 sebesar 82%. Lalu PBV
TBLA sebesar 1,06 kali dan DPR di 2017 sebesar 42,1%. Dennies mengungkapkan, untuk perkiraan dividen
yield di 2018, ia menggunakan data rata-rata rasio pembayaran dividen tiga tahun terakhir dan melipat gandakannya dengan laba bersih secara tahunan di 2018 atau pada triwulan ketiga tahun 2018. Bagi investor yang telah mengoleksi saham-saham ini, disarankan agar menahan diri untuk tidak menjualnya. "Alasannya karena estimasi dividen
yield cukup tinggi. Selain itu masih ada potensi kenaikan menjelang pembagian dividen," imbuhnya. Sedangkan bagi yang belum memiliki saham-saham tersebut dianjurkan agar membeli sebelum pengumuman pembagian dividen. "Soalnya setelah pengumuman cenderung sudah mulai naik," tambahnya. Analis Panin Sekuritas William Hartanto ikut berpendapat dari daftar saham-saham tadi, ia memilih saham
ADMF, ITMG,
BJTM,
PTBA dan
TBLA. Alasannya karena cukup menarik baik untuk
capital gain maupun dividen.
Bagi investor yang telah memiliki saham-saham tersebut, ia menganjurkan untuk tahan saham-saham tersebut karena dalam jangka panjang masih berpotensi menguat. "Kalau yang belum punya boleh beli terutama pada saat menjelang
cum date dividen karena di saat itu pelaku pasar lebih ramai lakukan aksi beli untuk mendapatkan dividen juga," katanya. Maka ia merekomendasikan beli saham-saham tersebut dengan target harga jangka menengah di kisaran Rp 11.000 hingga Rp 12.500 per saham. Lalu boleh beli juga saham
ITMG dengan target harga Rp 25.000 per saham. "Beli juga
BJTM dengan target harga Rp 700 per saham. Kemudian untuk
PTBA dan
TBLA boleh koleksi dengan target harga masing-masing di level Rp 4.200 per saham dan pada kisaran Rp 900 hingga Rp 1.000 per saham," tutup dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi