Simak rekomendasi analis bagi sejumlah saham jelang pemilu 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tinggal menghitung hari. Konsumsi masyarakat pun diperkirakan bakal mengalami peningkatan. Meskipun demikian, kinerja emiten sektor konsumsi tak akan mengalami peningkatan yang berarti. 

Namun di sisi lain, kinerja emiten sejumlah emiten di sektor konstruksi, media dan telekomunikasi justru diprediksi bakal mendapat sentimen positif.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto berpendapat bahwa tak akan ada pengaruh signifikan bagi kinerja emiten-emiten sektor konsumsi. "Saya kira sama saja tak tidak ada efek yang berarti, bagi kinerja" imbuhnya, Jumat (1/3).


Lalu dari sisi saham, ia mengungkapkan bahwa saham yang bakal mendulang cuan adalah saham PT Unilever Tbk (UNVR), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dari sponsorship iklan, sementara yang lainnya stagnan.

Maka ia merekomendasikan untuk beli sejumlah saham konsumsi dengan target harga di jangka pendek. "Boleh beli saham UNVR target harga di level Rp 52.100 per saham, saham GGRM dengan target harga di level Rp 95.000 per saham, saham HMSP dengan target harga di level Rp 4.000 hingga Rp 4.200 per saham dan saham MYOR dengan target harga di level Rp 3.000 per saham," jelasnya.

Selain itu, William juga melihat kinerja emiten sektor konstruksi juga berpotensi naik karena berkaitan dengan program petahana dan juga disukai asing. "Lalu sektor media juga akan alami peningkatan akses. Sedangkan sektor telekomunikasi bakal naik karena akan ada peningkatan kebutuhan data," tuturnya.

Maka untuk sektor konstruksi, ia merekomendasikan beli Saham WIKA dengan target jangka pendek di level Rp 2.000 Per saham, saham WSKT di level Rp 2.000 per saham, saham ADHI di level Rp 1.800 per saham, saham PTPP di level Rp 2.200 per saham, saham WTON di level Rp 580 hingga R0 600 per saham dan saham WSBP di level Rp 450 per saham.

Lalu untuk sektor media, Willam menganjurkan untuk beli saham ABBA dengan target terdekat di level Rp 120 per saham dan saham SCMA target terdekat di level Rp 1.900 per saham.

Sementara untuk sektor telekomunikasi, ia menganjurkan untuk beli saham EXCL dan TLKM di jangka pendek. "Beli EXCL dengan target harga di level 2.800 per saham. Untuk TLKM boleh beli dengan target harga di level Rp 4.000 hingga Rp 4.200 per saham," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi