KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per semester I-2019, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS, anggota indeks Kompas100 ini) baru menyerap 20% dari anggaran belanja modal tahun ini. Anak perusahaan Pertamina tersebut menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) US$ 500 juta tahun ini. Dengan realisasi tersebut, Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menilai, dengan serapan capex yang mini tersebut bisa berdampak pada pertumbuhan pendapatan yang kurang maksimal. Sebab saat ini bisnis utama PGAS adalah distribusi gas. Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) pertimbangkan tambah kontrak jual beli gas dengan MEDC
Simak rekomendasi analis Kresna Sekuritas untuk saham PGN (PGAS)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per semester I-2019, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS, anggota indeks Kompas100 ini) baru menyerap 20% dari anggaran belanja modal tahun ini. Anak perusahaan Pertamina tersebut menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) US$ 500 juta tahun ini. Dengan realisasi tersebut, Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menilai, dengan serapan capex yang mini tersebut bisa berdampak pada pertumbuhan pendapatan yang kurang maksimal. Sebab saat ini bisnis utama PGAS adalah distribusi gas. Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) pertimbangkan tambah kontrak jual beli gas dengan MEDC